Tribun Takalar
Pemkab Takalar Gandeng Peternakan Unhas Kembangkan Sapi Kembar
Bupati Takalar Syamsari Kitta terus berkomitmen untuk pengembangan peternakan sapi pada masa pemerintahannya.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR -- Bupati Takalar Syamsari Kitta terus berkomitmen untuk pengembangan peternakan sapi pada masa pemerintahannya.
Kali ini, orang nomor Pemkab Takalar itu menggandeng Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin untuk mengkaji peranakan sapi kembar.
Pemkab Takalar telah mendatangkan perwakilan Fakultas Peternakan Unhas Prof Hery Sonjaya membahas terkait teknologi pengembangbiakan sapi kembar secara mendalam.
Prof. Hery Sonjaya menyampai dua hal terkait pengembangan sapi kembar ini.
Pertama secara genetik dan menggunakan teknologi in vitro embryo pada indukan sapi yang unggul dan bermutu.
"Unhas, kata Prof. Hery, menawarkan kerja sama program kemitraan antara Pemkab Takalar dan Unhas untuk program satu sapi satu KK khususnya program sapi kembar.
"Nanti lebih teknis dibicarakan secara rinci terkait kegiatan-kegiatannya, kira-kira apa yang akan dikerjakan untuk menghasilkan sapi kembar ini," kata Prof. Hery dalam rilis yang diterima Tribun, Jumat (31/1/2020).
Pengembangan sapi kembar ini, menurut Prof. Hery bukan merupakan hal baru. Akan tetapi dahulu banyak sapi yang secara genetik mampu menghasilkan anak kembar.
Jika dengan cara inseminasi buatan, Fakultas Peternakan Unhas melakukan melalui transfer embrionya.
"Kami memiliki embrio in vitro di lab, dan beberapa sudah berhasil salah satunya ada di Enrekang sebanyak 3 ekor," terangnya Prof. Hery.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Takalar Hasby menyampaikan bahwa IPM Takalar yang berada pada posisi di bawah.
Sehingga program satu sapi satu KK merupakan salah satu upaya Pemerintah meningkatkan IPM Takalar dengan cara meningkatkan daya beli masyarakat.
Hingga tahun 2019 total sapi indukan yang dibagi pemerintah kepada keluarga kurang mampu mencapai 3085 ekor sapi.
Pemkab Takalar menargetkan tahun ini akan terealisasi hingga 6000 ekor.
"Olehnya itu, kami ingin mendengarkan masukan dari Fakultas Peternakan Unhas ini mengenai metode pengembangbiakkan sapi kembar itu," katanya.