Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Peribahasa Bugis

Yuk Cari Tahu Makna Peribahasa Bugis 'Duami Riala Sappo Unganna Panasae Belo Kanukue

Salah satu peribahasa Bugis, yakni duami riala sappo unganna panasaé bélo kanukué

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
sanovra/tribuntimur.com
Ilustrasi tradisi Suku Bugis di Sulawesi Selatan 

Oleh:

Faisal

Pamong Budaya Sulsel

TRIBUNTIMURWIKI.COM - Suku Bugis adalah suku yang mendiami sebagian besar wilayah di Sulawesi Selatan.

Suku Bugis juga memiliki kebudayan yang unik, mulai dari bahasa, tradisi, hingga perihal kesusastraan.

Suku Bugis juga meninggalkan ragam warisan kesusastraan dalam bentuk peribahasa.

Salah satu peribahasa Bugis, yakni duami riala sappo unganna panasaé bélo kanukué yang berarti hanya dua dijadikan pagar (perisai), bunga nangka dan hiasan kuku.

Orang Bugis mengutamakan harkat dan martabat dalam kehidupannya.

Belajar Peribahasa Bugis Sadda Mappabati’ Ada, Ada Mappabati’ Gau’, Gau’ Mappabati’ Tau

Untuk mewujudkan hal itu, mereka senantiasa menjaga sikap dan perbuatannya sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

Untuk menjaga sikap dan perbuatannya itu, mereka berpedoman pada minimal dua nilai yaitu “bunga nangka” dan “hiasan kuku”.

Bunga nangka dan hiasan kuku mengandung makna simbolik.

Dalam kehidupan sehari- hari, bunga nangka disebut leppu’. Kalau kata leppu’ ditulis dalam aksara lontarak, maka bisa dibaca lempu’, yang berarti lurus atau jujur.

Demikian juga hiasan kuku yang berarti pacci.

Kalau ditulis dalam aksara lontarak bisa dibaca paccing, yang berarti bersih atau suci.

Sifat lempu’ (jujur atau kejujuran) adalah salah satu nilai utama dalam kebudayaan Bugis.

Yuk Belajar Peribahasa Bugis Siri’ émmi Rionroang ri Lino, Penjelasan dan Maknanya

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved