Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Garuda Indonesia

Profil Singkat 5 Dewan Komisaris Garuda Indonesia, Ada Nama Triawan Munaf dan Yenny Wahid

Triawan Munaf resmi didapuk menjadi Komisaris Utama Garuda Indonesia. Selain Triawan Munaf, ada beberapa nama baru di jajaran komisaris

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana

1. Triawan Munaf

Triawan Munaf jadi komisaris utama Garuda Indonesia

Triawan Munaf ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Tbk.

Dia ditunjuk para pemilik saham Garuda Indonesia untuk menggantikan Sahala Lumban Gaol.

Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama Garuda Indonesia, ayah kandung dari penyanyi Sherina Munaf tersebut adalah mantan Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang saat ini digabung dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Ayah dari tiga anak tersebut diangkat oleh Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Bekraf pada 26 Januari 2015.

Di lembaga baru yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden itu, Triawan memiliki banyak tanggung jawab terkait keberlangsungan ekonomi kemasyarakatan yang berbasis pada seni, budaya, dan kreativitas.

Ia bersama 6 Deputi Bekraf membawahi 16 sub sektor yang terdiri dari: aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio.

Selama berkiprah di Bekraf, kakak dari musisi Fariz FM ini memiliki sejumlah program.

Salah satunya adalah menambah 10.000 bioskop di Indonesia untuk jumlah rakyat yang mencapai 250 juta jiwa.

Laki-laki kelahiran Bandung, 28 November 1958 ini dulunya merupakan seorang musisi. Pada era 80-an, Triawan tergabung dalam sebuah band beraliran rok asal kota kelahirannya bernama Giant Step.

Di sana, ia berperan sebagai keyboardis juga vokalis. Kelompok musik yang terbentuk sejak 1973 itu berhasil menelurkan sejumlah album, di antaranya Giant Step Mark (1975), Tinombala (1979), dan Geregetan (1985).

Setelah tak lagi aktif di dunia musik, bapak 3 putri ini menjajal usaha periklanan dengan mendirikan Euro RSCG Network di tahun 1989.

Salah satu karya yang berhasil dibuat adalah logo Banteng Moncong Putih yang merupakan logo dari PDI-P yang menjadi kliennya.

Halaman
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved