Peran Reuni dan Alumni PT di Era Disrupsi
Secara tradisi akademis, reuni atau sering juga disebut temu alumni kerap dipakai sebagai sarana kegiatan memupuk modal sosial melalui jalur alumni

Secara tradisi akademis, reuni atau sering juga disebut temu alumni kerap dipakai sebagai sarana kegiatan memupuk modal sosial melalui jalur alumni. Reuni pada dirinya selalu mengandung harapan adanya kontribusi konstruktif kepada almamater baik kontribusi berwujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible).
Tatkala teknologi untuk memfasilitasi kegiatan reuni semakin canggih, ada tendensi semakin seringnya makna peyoratif dilekatkan kepada reuni. Reuni semakin kerap diasosiasikan kepada tujuan-tujuan emosional belaka (menjalin hubungan personal) yang dicap narsistik (menunjukkan kesuksesan) dan konsumtif ( memperlihatkan kepemilikan materi). Padahal, bila menilik makna dan konteks reuni dalam tradisi akademis, fungsi dan perannya memiliki elemen strategis dan etis.
Di era disrupsi yang menghadirkan tantangan baru bagi dunia pendidikan tinggi dewasa ini, peran reuni dan alumni perlu direposisi kepada fungsi yang lebih substantif, yaitu sebagai sarana memupuk dan merevitalisasi modal sosial perguruan tinggi. Pada ajang reuni, para alumni dapat mengevaluasi hal ini dan bila perlu mereposisi perannya dalam memberi sumbangsih bagi modal sosial almamaternya.
Pada 24-25 Januari 2020, di Makassar akan diadakan Temu Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dalam rangka Pertemuan Ilmiah Berkala XXI dan Dies Natalis ke-64. Ini merupakan peristiwa penting yang patut disambut baik oleh semua alumni. Penulis berpendapat modal sosial Fakultas Kedokteran yang selama ini telah terbentuk perlu terus berakumulasi.
Modal sosial Fakultas Kedokteran Unhas juga perlu mempertajam fokusnya untuk mendorong kiprah pengabdian lulusan dan alumni ke arena yang lebih besar dan luas. Medan pengabdian harus lebih banyak diarahkan ke luar Makassar maupun Sulawesi Selatan, dan melintasi medan-medan pengabdian arus utama ke arena-arena baru.
Fokus ini sudah harus didiseminasikan sejak dini, termasuk pada saat penerimaan mahasiswa baru. Untuk itu peran alumni dalam berbagai program yang diinisiasi kampus sangat penting. Berbagai kerjasama antara universitas dan alumni dapat dilaksanakan dengan menekankan fokus ini.
Modal sosial Fakutas Kedokteran Unhas pada gilirannya ditentukan oleh keseriusan para alumni menjalin solidaritas keilmuan yang dibarengi dengan integritas yang kuat. Dengan demikian alumni Fakutas Kedokteran Unhas menjadikan kejujuran terhadap diri sendiri, profesi, almamater dan masyarakatnya sebagai bagian dari modal sosial yang melekat padanya dan pada almamaternya. (*)