Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Reynhard Sinaga dan Fenomena Psikopat

Pengidap psikopat cenderung memiliki emosi yang dangkal. Artinya, orang psikopat cenderung kurang bisa menunjukkan emosinya

Editor: syakin
zoom-inlihat foto Reynhard Sinaga dan Fenomena Psikopat
DOK
Dr Ilham Kadir, Pengurus PDRI Wilayah Sulawesi Selatan

Oleh: Dr. Ilham Kadir
Pengurus PDRI Wilayah Sulawesi Selatan

Begitu banyak masalah yang muncul di zaman ini. Ilmu pengetahuan berkembang pesat, diiringi dengan maju dan berkembangnya berbagai teknologi, tak terkecuali teknologi kesehatan. Namun, pada sisi lain penyakit-penyakit aneh juga bermunculan. Baik penyakit badan maupun penyakit kejiwaan.

Kerap kita temukan atau menyaksikan secara langsung di media televisi misalnya, seorang tokoh atau pejabat publik kesohor tiba-tiba saling adu argumen sambil saling mengata-ngatai secara pribadi hanya karena membela golongan atau jagoannya. Akal sehatnya tetiba lenyap.

Demikian halnya, dunia entertaint kerap kita temukan prilaku artis secara tidak senonoh. Bahkan ada yang secara terang-terangan membuat kontroversi sampai menjual kehormatan hanya karena mengejar popularitas. Dengan popularitas tinggi, maka bayaran dan pemasukan pun melangit. Tak peduli memalukan atau tidak.

Sifat dan budaya malu benar-benar jadi makhluk gaib. Demikian pula perilaku narsis yang terlalu over, atau bahkan prilaku seksual menyimpang hingga mengakibatkan korban berjatuhan. Lalu kita bertanya, fenomena apa itu?

Perilaku semacam itu merupakan sebuah penyakit. Disebut dengan psikopat. Sejenis gangguan yang membuat seseorang menjadi tidak memiliki hati nurani dan juga empati. Sehingga orang yang psikopat cenderung manipulatif, mudah berubah, tempramen. Bahkan sering kali berbuat kriminal, seperti menipu dan mencuri. Tidak sedikit pengidap psikopat juga seorang klektomania dan mayoritas pengamal Lesbian, Gay, dan Transgender (LGBT) adalah seorang psikopat.

Teranyar, kasus Reynhard Sinaga, seorang intelek yang biadab. Lulus sebagai sarjana arsitek di Universitas Indonesia (2006), selanjutnya menyelesaikan S2 sebanyak dua kal. Lulus di Universitas Manchester pada tahun 2006 konsentrasi tata kota dan 2009 pada konsentrasi sosiologi.

Lalu lanjut doctoral di Leeds University konsentrasi geografi manusia. Ditetapkan sebagai penjahat kelamin terdahsyat sepanjang sejarah peradaban Britania Raya. Ia lalu divonis penjara seumur hidup oleh pengadilan Manchester atas 159 dakwaan kejahatan seksual. Termasuk 136 dakwaan pemerkosaan, 8 dakwaan percobaan pemerkosaan dan 14 dakwaan penyerangan seksual, terhadap 48 pria berbeda. Korban diperkirakan mencapai 195 orang yang semuanya pria.

“Saya meyakini dia seorang psikopat sampai-sampai dia meyakinkan dirinya sendiri bahwa apa yang dilakukannya tidak salah,” sebut seorang penyidik senior dalam kasus ini, Inspektur Detektif Zed Ali, seperti dilansir Manchester Evening News, Selasa (7/1/2020).

Ciri Psikopat

Sebelum terlalu banyak yang jadi korban psikopat, akan lebih baik kalau kita mengetahui cici-cirinya agar dapat bersikap antipati. Setidaknya ada empat ciri umum seorang psikopat, sebagaimana ditulis Andini (2018). Pertama, aspek penting yang cukup menonjol dari orang psikopat adalah ia cukup bisa menutupi jati diri yang sebenarnya dan tampil semenarik mungkin.

Menarik dalam artian terlihat baik dan sangat menyenangkan. Orang dengan gangguan ini bisa menunjukkan sisi humoris, simpatik, dan bisa membuat orang lain tertarik akan ceritanya. Meski menarik tetapi cerita yang diucapkannya belum tentu benar.

Kedua, orang psikopat sesungguhnya sangat tempramental. Kemarahannya sangat berlebihan tanpa peduli siapa yang sedang berhadapan dengannya dan apa yang dilakukannya. Dalam kehidupan berumah tangga, psikopat biasanya cenderung melakukan kekerasan, baik fisik maupun mental. Termasuk sex abuse alias penyimpangan seksual.

Ketiga, pengidap psikopat cenderung memiliki emosi yang dangkal. Artinya, orang psikopat cenderung kurang bisa menunjukkan emosinya seperti rasa malu, bersalah, atau takut. Ketika seseorang berada dalam situasi tertentu yang menakutkan atau menyakitkan, orang psikopat cenderung tidak menunjukkan respon apapun dan tidak berempati terhadap orang lain.

Keempat, psikopat cenderung tidak bertanggung jawab. Orang dengan gangguan kepribadian yang satu ini biasanya cenderung menyalahkan orang lain atas kesalahan yang sebenarnya dilakukan. Hal ini dikarenakan orang psikopat merasa dirinya lebih superior dibanding orang lain.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved