Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prabowo Subianto

Respon Tak Biasa Menhan Prabowo Saat PA 212 Minta Jokowi Copot Dirinya Soal China di Natuna

Respon Tak Biasa Menhan Prabowo Saat PA 212 Minta Jokowi Copot Dirinya Soal China di Natuna

KOMPAS TV
Menteri Pertahanan RI atau Menhan, Prabowo Subianto 

"Setelah Pak Prabowo lihat kenyataannya memang kekuatan kita sangat lemah sekali di sana," lanjut Fadli Zon.

Ia mengatakan justru pada saat Prabowo menjadi Menhan, Indonesia baru serius memerhatikan kekuatan pertahanannya.

"Jadi kita wasting (membuang) berapa tahun untuk memperkuat armada kita di perbatasan, dan baru sekarang kita serius di bawah kepemimpinan Pak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan," tegas Fadli Zon.

Sudah Pasti Kita Kalah

Fadli Zon mengatakan apa yang dilakukan oleh Prabowo berdasarkan asumsi perbandingan kekuatan militer Indonesia dan China.

Ia menjelaskan apabila menghadapi China secara frontal, Indonesia dapat dipastikan kalah.

"Sekarang pertanyaannya, kalau kita konfrontasi dengan China secara fisik, sudah pasti kita kalah," terang Fadli Zon.

"Kita harus realistis," katanya.

Fadli Zon membenarkan apa yang dilakukan oleh Prabowo.

Menurutnya Prabowo telah membongkar kelemahan pertahanan di Indonesia.

Kemudian baru di era ini, pertahanan Indonesia dibenahi secara serius oleh Prabowo.

"Selama ini menurut saya mungkin kita belum (mengerahkan armada dan memperkuat persenjataan)," jelas Fadli Zon.

"Baru ketika ada masalah, kekuatan kita terlihat, bahwa kita tidak mempunyai kekuatan yang memadai, dan ini yang harus sekarang diperkuat," tandasnya.

Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:

Prabowo Yakin Masalah di Natuna Bisa Selesai Baik-baik

Masuknya kapal nelayan asal China secara ilegal ke perairan Natuna berkibat tegangnya hubungan negeri tirai bambu tersebut dengan Indonesia.

Tak berhenti di situ, belum lama terjadi kapal penjaga pantai atau coast guard milik China juga masuk ke wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) China.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (4/1/2020), insiden tersebut menuai banyak kontroversi dan reaksi dari berbagai pihak, salah satunya berasal dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meyakini permasalahan kapal asal China yang masuk ke perairan Natuna secara ilegal dapat diselesaikan dengan damai (YouTube tvOneNews)

Prabowo meyakini melalui negosiasi dan perundingan dengan China, mereka dapat menemukan suatu solusi yang baik.

"Kita tentunya, kita masing-masing punya sikap, kita harus mencari suatu solusi yang baik di ujungnya saya kira kita bisa dapat solusi yang baik," ujarnya.

Tidak nampak keinginan dari Prabowo untuk menyelesaikan masalah perairan Natuna dengan cara kekerasan.

Prabowo berdalih posisi China yang saat ini merupakan negara sahabat Indonesia adalah alasan dirinya yakin permasalahan masuknya kapal nelayan dan penjaga pantai ke perairan Natuna dapat diselesaikan secara baik-baik.

"Saya kira kita harus selesaikan dengan baik, bagaimanapun China adalah negara sahabat," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan pernyataan dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi soal pelanggaran yang telah dilakukan oleh China.

Retno mengatakan bahwa masuknya kapal nelayan dan penjaga pantai secara ilegal ke wilayah ZEE perairan Natuna merupakan sebuah bentuk pelanggaran dari hukum Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut atau biasa dikenal dengan nama UNCLOS 1982.

Ia menuntut China untuk mematuhi UNCLOS 1982, karena China adalah negara yang turut menyetujui berlakunya UNCLOS 1982.(TribunWow.com/Anung Malik)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Reaksi Prabowo, Diminta PA 212 Dicopot dari Kabinet Karena Dianggap Lembek soal Natuna, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/01/10/reaksi-prabowo-diminta-pa-212-dicopot-dari-kabinet-karena-dianggap-lembek-soal-natuna

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved