Skandal Jiwasraya
Dibongkar Ketua BPK, Skandal Jiwasraya Sejak Tahun 2006, Begini Cara Rekayasa Keuntungan Perusahaan?
Perusahaan asuransi plat merah tersebut, dijelaskan Agung Firman, melakukan rekayasa pembukuan laba semu mulai tahun 2006.
"Dan mohon maaf nasabahnya padahal golongan menengah ke atas semua. Kebanyakan juga terlalu 'greedy' (serakah) ya," kritik Rizal Ramli.
Rizal Ramli berkata demikian lantaran para nasabah Jiwasraya yang kebanyakan golongan menengah ke atas bisa percaya begitu saja dengan janji bunga yang cukup tinggi.
"Tingkat bunga cuma enam persen deposito, mereka dijanjikan 12 persen, 13 persen, kok bisa golongan menengah yang terdidik ya kan," kritik Rizal Ramli.
• Jokowi hingga Istana Dituding yang Ambil Harta Jiwasraya, Erick Thohir: Banyak Oknum yang Gerah
Mengapa mereka mudah percaya dengan tingkat bunga yang dianggap Rizal Ramli tidak masuk akal.
"Mau ambil apa enggak curiga? Kalau dua persen di atas deposito oke, tiga persen bahkan empat persen masih oke. Tapi ditawarkan 12 persen banyak yang percaya ya," katanya.
Lihat videonya mulai menit ke-8.15:
Rizal Ramli menilai, para nasabah Jiwasraya kemungkinan percaya lantaran perusahaan asuransi itu merupakan perusahaan milik pemerintah.
Sehingga, Rizal Ramli turut menyalahkan nasabah Jiwasraya dalam kasus ini.
"Mungkin percaya seperti Pak Ali bilang, ini pemerintah jadi bisa deliver tapi logika sederhana saja, deposito cuma enam persen kok nawarin ampe dua kalinya," ungkap Rizal Ramli.
"Jadi nasabah ada salahnya juga tidak sebenarnya ini gitu," imbuhnya.
(TribunWow.com/Anung Malik/Mariah Gipty)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul "Ketua BPK Ungkap Awal Skandal Jiwasraya, Rekayasa Keuntungan Perusahaan sejak 2006"