2020, Bukan Pergantian, tapi Perjalanan
2019 tidak cukup hanya menjadi kenangan tetapi telah menjadi tapak-tapak kehidupan yang selamanya menuntun kita menemukan tahun 2020.
Oleh: HAM Nurdin Halid
Ketua DPD 1 Golkar Sulsel
Syukur alhamdulillah kita semua masih terjaga pada awal Januari 2020. Kita baru saja melewati pengujung tahun 2019. Ini adalah berkah yang tiada tara dari Allah SWT. Shalawat dan taslim atas junjungan Nabiyullah Muhammad SAW, figur yang senantiasa membimbing dan telah menjadi suri tauladan manusia bagi keselamatan dunia akherat.
Bumi terus berputar dan jarum jam tak tertahan bergerak dari detik ke menit. Menit ke jam. Siang dan malam silih berganti mengiringi derap aktifitas manusia di belahan dunia manapun.
Saat ini kita baru saja melewati pengujung tahun 2019 dan selama setahun tentunya kita semua menghadapi dinamika yang kompleks. Mulai dari sisi personal, keluarga, lingkungan, profesi dan organisasi, bahkan bangsa dan negara tidak luput dari gegap gempita dinamika kehidupan.
Di tengah harapan dan kenyataan tentunya kita semua telah berikhtiar yang terbaik. Sungguh dari niat hingga jerih payah dan peluh keringat bercucuran dalam rangka memberikan yang terbaik bagi alam semesta. Hitungan beberapa jam kemudian kita merampungkan perjalanan hidup di lembaran kalender 2019, perjalanan yang cukup padat dan dipenuhi dengan berbagai harapan dan kenyataan.
Yang kesemuanya mengkristal menjadi pelajaran nyata bagi kita semua, pelajaran hidup yang kelak menjadi cerminan hari esok. 2019 banyak memberikan kita pengalaman yang sekaligus menjelma menjadi kurikulum kehidupan bagi kita semua, yang sewajarnya menjadi filterisasi bagi peristiwa yang belum berhasil dan menjadi referensi bagi proses yang berhasil.
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” [QS. Al-‘Ashr: 1-3].
Momentum pergantian tahun ini sejatinya bukanlah pergantian, namun perjalanan yang terus berlanjut dari tahun-tahun sebelumnya hingga pada tahun-tahun berikutnya. Perjalanan yang menggambarkan masa sebagai kesempatan bagi kita semua berbakti pada alam semesta beserta isinya, dari berbuat baik hingga saling menjaga ukhuwah sebagai sesama umat manusia.
Jika ini perjalanan, mari saling mengiringi dalam kebaikan. Mari saling menjaga hingga pada akhirnya tidak ada sekat di antara kita pada tahun-tahun mendatang. Momentum tahun baru adalah perayaan semua kalangan dan golongan, olehnya menjadi kesempatan yang sangat strategis membangun konsolidasi alam semesta, konsolidasi kemanusiaan, konsolidasi bagi penguatan akan tekad diri untuk berguna bagi keluarga, lingkungan, organisasi, hingga keberdayaan diri berbakti pada agama, bangsa, dan negara.
Perayaan tahun baru yang tergambarkan secara kasat mata dengan keceriaan rakyat di seantero nusantara adalah gambaran kegembiraan kita menyongsong kehidupan yang baru. Keberanian diri untuk meninggalkan yang tidak baik dan menumbuhkembangkan yang baik.
Keberanian diri untuk instrospeksi diri sehingga terbayang jelas apa yang semestinya kita lakukan sebagai bagian dari perbaikan diri.
Keberanian mengarahkan segenap daya dan upaya untuk selalu bermuara pada kebaikan untuk orang banyak.
Peringatan tahun baru sebaiknya mengingatkan kita akan masa yang terus bergulir, mengingatkan kita akan waktu yang terus menua, mengingatkan kita untuk menjadi pribadi dan kelompok yang berlomba dalam kebaikan, mengingatkan kita untuk menghapus yang tidak baik dan memulai perihal kebaikan, mengingatkan kita akan kesempatan untuk berbuat sebagai anugerah yang mutlak di syukuri.
Terima kasih 2019, guru yang berwujud waktu, guru yang nyata dan tanpa pamrih. Guru yang telah menggembleng manusia hingga miliki kesadaran dan keinginan untuk menjadi lebih baik.
2019 tidak cukup hanya menjadi kenangan tetapi telah menjadi tapak-tapak kehidupan yang selamanya menuntun kita menemukan tahun 2020.