Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Fraksi Gerindra Bulukuma

Fraksi Gerindra Bulukumba: Bupati dan Wabup Jangan Hanya Mengeluh

Pemerintah saat ini, tidak boleh mengeluh dan mengungkit utang daerah sebesar Rp 30 miliar per tahun

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Imam Wahyudi
firki/tribunbulukumba.com
Ketua Fraksi Gerindra Bulukumba, Muhammad Bakti, saat ditemui di ruang paripurna DPRD Bulukumba, Jumat (27/12/2019). 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Fraksi Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) DPRD Bulukumba, meminta Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali-Tomy Satria Yulianto (Sukri-Tomy) menghargai peninggalan Bupati Zainuddin Hasan.

Pemerintah saat ini, tidak boleh mengeluh dan mengungkit utang daerah sebesar Rp 30 miliar per tahun, yang ditinggalkan oleh Zainuddin Hasan.

Pasalnya, uang tersebut digunakan untuk melakukan pembangunan RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba, demi peningkatan tipe, dari C ke B.

"Jika tidak melakukan pinjaman maka tipe rumah sakit tidak bisa menjadi tipe B. Dulu saya yang termasuk yang tolak ini, cuma kita juga hargai karena kita rasakan manfaatnya sekarang," kata Ketua Fraksi Gerindra. Muhammad Bakti.

Muhammad Bakti mengingatkan agar Sukri-Tomy jangan menghabiskan masa pemerintahannya dengan mengeluh.

Bakti juga menyinggung pembangunan Masjid Islamic Center Dato Tiro (ICDT) Bulukumba, yang proses pembangunannya diselesaikan oleh Zainuddin Hasan.

"Dia (Zainuddin Hasan), melanjutkan pembangunan itu tanpa uang APBD. Seperti kita ketahui, sebelumnya pembangunan masjid ini tertunda hingga bertahun-tahun," jelasnya.

Olehnya itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Bulukumba harus berterima kasih dan mengapresiasi pemerintahan Zainuddin.

"Terkait itu (utang) yang dibesar-besarkan janganlah, hentikan itu. Karena itu adalah tanggung jawab kita," pungkasnya.

Sekadar diketahui, pemerintahan Sukri-Tomy, setiap tahunnya mengeluarkan Rp 30 Miliar, untuk pembayaran utang pemerintahan periode sebelumnya.

Utang tersebut dibayar hingga lima tahun, dan diperkirakan lunas 2020 mendatang.

Pasalnya, semasa kepemimpinan Zainuddin Hasan sebagai Bupati Bulukumba, beberapa anggaran proyek pembangunan berasal dari utang daerah.

"Sejak baru menjabat, kita langsung bayar utang. Sekitar Rp 30 miliar pertahun, selama lima tahun. 2020 Insya Allah sudah lunas," kata Tomy, Juli 2019 lalu.

Olehnya, Tomy mengaku, di rezim saat ini, pihaknya ogah berutang untuk memperlancar pembangunan di Bulukumba.

Pasalnya, ia tak ingin membebani rezim selanjutnya. Meski, kata dia, banyak tawaran yang masuk.

"Pak Bupati beberapa kali ditawari (utang). Tapi beliau tidak mau," tambah Tomy.

Olehnya, untuk pembangunan di Bulukumba, Sukri-Tomy hanya memanfaatkan secara maksimal APBD yang ada, serta bantuan pusat dan provinsi.

Seperti misalnya untuk penyelesaian proyek jembatan muara Sungai Bialo, di Kelurahan Bentenge, Kecamatan Ujung Bulu.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved