Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

OPINI

Kota Konya dan Jejak Cinta Jalaluddin Rumi

Kami (tim peneliti “Moderasi Beragama” Program Litbang Kemenag Pusat) berjalan menuju stasiun tramvay untuk kembali mengunjungi area sekitar Museum Ja

Penulis: CitizenReporter | Editor: Ansar
Citizen Reporter
Foto bersama dengan Esin Celebi Bayru, generasi ke 22 Rumi, di International Mevlana Foundation, Kota Kenya, Turki. 

Meskipun perbincangan belum tuntas, namun kami tidak kecewa karena sangat memahami begitu berharganya waktu yang sudah diluangkan untuk kami.

Kami menyampaikan terima kasih dan segera berpamitan.

Di ruangan sebelah beberapa tamu Asing sudah menunggu. Kami kembali bersalaman, dan saat mencium tangannya yang hangat, ingin rasanya lebih lama meresapi detik-detik itu, merasakan hangatnya aliran darah Jalaluddin Rumi dalam genggaman.

Kami kembali berjalan ke stasiun Tramvay. Di pojokan terpajang quote dari buku The Mathnawi Jalaluddin Rumi: “Not the ones speaking the same language, but the ones sharing the same feeling understand each other.” (Bukan kesamaan bahasa, melainan kesamaan perasaanlah yang membuat orang saling memahami).

Meskipun berbeda bahasa, suku dan bangsa, jika perasaan dipupuk bersama, siapapun akan saling memahami.

Begitu dalam makna quote ini, dan inilah oleh-oleh paling berharga yang akan saya bawa pulang ke Indonesia, khususnya ke Makassar.

Ditulis: Dra Andi Nurbaethy, MA. Dosen Prodi Akidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik  UIN Alauddin Makassar.

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved