Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Larangan Natal di Bulukumba

Jemaat Katolik Bulukumba Batal Rayakan Natal Bersama, Reaksi Ketua GP Ansor Sulsel

Batalnya perayaan Natal bagi umat Katolik tersebut, karena ditolak oleh sekelompok warga, di Jl Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Ujung Bulu.

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Ansar
dok.tribun
DENGARKAN NASIHAT - Ketua GP Ansor Sulsel terpilih, M Rusdi Idrus, dan sejumlah pengurus GP Ansor Sulsel tepekur mendengar nasihat Ketua MUI Sulsel AGH Sanusi Baco di kediaman pribadi, Makassar, Selasa (3/10/2017) malam. Ketua Dewan Syuro NU Sulsel ini menyampaikan nasihat melalui pengeras suara. 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Ketua GP Ansor Sulawesi Selatan (Sulsel), M Rusdi Idrus, angkat bicara terkait batalnya perayaan Natal bersama umat Katolik Bulukumba.

Batalnya perayaan Natal bagi umat Katolik tersebut, karena ditolak oleh sekelompok warga, di Jl Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Ujung Bulu.

Umat katolik Bulukumba memang belum memiliki gereja di kabupaten berjuluk Butta Pnrita Lopi itu.

Sehingga, masih menggunakan salahsatu rumah di jalan tersebut, sebagai tempat ibadah sementara.

Menurut Rusdi, sikap sekelompok orang yang menolak perayaan natal sangat melukai kehidupan demokrasi.

Serta bertentangan dengan nilai-nilai pancasila, bahkan dengan nilai-nilai ke-Islaman itu sendiri.

"Perayaan ini hanya sekali setahun, kenapa sikap-sikap seperti ini masih saja ada, negara menjamin kebebasan atas setiap orang memeluk agamanya," sesal Rusdi, Selasa (24/12/2019).

Dan tentu, lanjut Rusdi, perayaan Natal sebagai hari libur nasional, juga sudah dijamin oleh negara dan konstitusi.

"Dalam konteks ini, negara harus hadir dan menjamin rasa aman atas pemeluk agamanya dalam merayakan hari Natal," jelas Rudi.

Sekadar diketahui, Kepolisian Resor (Polres) Bulukumba telah mengantongi terduga provokator, yang melarang umat Katolik di Bulukumba merayakan Natal, di Jl Wahidin Sudirohusodo, Kelurahan Caile.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Bulukumba AKBP Syamsu Ridwan, di rumah jabatannya, Senin (24/12/2019) malam.

Keputusan untuk menelusuri provokator tersebut, berdasarkan hasil pertemuan dengan beberapa stakeholder di ruang kerja Wakil Bupati Bulukumba, siang kemarin.

"Kita akan dalami lagi, akan kita undang untuk klarifikasi. Kalau menemukan alat bukti mengenai provokasi, tentunya akan ditingkatkan menjadi penyidikan," kata Syamsu Ridwan.

Mantan Kapolres Selayar itu mengaku telah mengantongi nama terduga, beserta beberap screenshoot status terduga di media sosial (Medsos).

Untuk sementara, teruduga pelaku yang terdeteksi berinisial H. Dan masih ada terduga lainnya, yang tak ingin dibeberkan oleh Syamsu Ridwan.

"Nanti kita akan dalami lagi. Kami gunakan undag-undang ITE," pungkasnya.

Sekadar dieketahui, Jemaat Katolik Bulukumba dipastikan tak merayakan Natal bersama di Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun 2019 ini

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Panitia Natal Jemaat Katolik Bulukumba, Antony Chusmond, Senin (23/12/2019) malam.

Batalnya perayaan Natal bersama jemaat Katolik Bulukumba, setelah warga di sekitar tempat ibadah sementara mereka, di Jl Wahidin Sudirohosodo, Kelurahan Caile, Kecamatan Ujung Bulu, tak memberikan persetujuan.

Pihak pemerintah daerah (Pemda) Bulukumba sudah melakukan mediasi mengenai hal tersebut, Senin (23/12/2019) kemarin.

Mediasi itu dilaksanakan di ruangan kerja Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto, yang menghadirkan beberapa stakeholder.

Dalam pertemuan itu disepakati, bahwa jemaat Katolik Bulukumba tetap bisa melaksanakan Natal bersama, namun dengan syarat lokasinya dipindahakan.

Dua lokasi yang disarankan untuk pelaksanaan Natal yakni di Gedung PKK atau di ruang pola Kantor Bupati Bulukumba.

Antony Chusmond, yang dimintai mengaku berterima kasih dengan adanya dua opsi tersebut.

Hanya saja, pihaknya tetap tidak bisa melakukan Natal bersama karena berbagai alasan.

"Jadi, tahun ini umat Katolik Bulukumba tak merayakan Natal bersama. Kecuali kalau ditempat pastoran kami bisa, karena aksesoris dan pernak-pernik natal ada disana," jelas Antony.

Waktu yang tersisa untuk perayaan Natal tahun ini, kata dia, sudah sangat mepet.

Belum lagi jika kembali akan melakukan pemindahan seluruh pernak pernik yang ada.

Antony sendiri mengaku bakal merayakan Natal di Makassar, sekitar 158 kilometer dari Kota Bulukumba.

"Tergantung masing-masing umat Katolik Bulukumba maunya dimana. Kalau saya mungkin kembali ke tanah kelahiran saya di Makassar," pungkasnya.

Sementara itu, umat Protestan Bulukumba dipastikan tetap melaksanakan Natal Bersama, di Gereja Toraja, Jl S Majidi, Keluruahan Caile, Bulukumba. (TribunBulukumba.com)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi, IG: @arisandifirki

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved