Wisudawan Terbaik Unhas
Syarah Syam Amir, Mantan Wapres BEM FH Jadi Wisudawan Terbaik Unhas
Kedua orangtuanya, Dr Amir Muhidin dan Dr Syamsidah hadir menyaksikan anaknya dikukuhkan dari kursi khusus orangtua wisudawan.
Penulis: Alfian | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Syarah Syam Amir (22), duduk di kursi terdepan Baruga AP Pettarani, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Dengan toga lengkap, ia tampak tenang menunggu namanya disebut sebagai salah satu wisudawan periode II tahun 2019 Unhas, Rabu (18/12/2019).
Kedua orangtuanya, Dr Amir Muhidin dan Dr Syamsidah hadir menyaksikan anaknya dikukuhkan dari kursi khusus orangtua wisudawan.
Hari pengukuhan ini spesial bagi Syarah, sapaannya.
Ia bisa membanggakan kedua orangtuanya lantaran bisa menyandang gelar Sarjana Hukum.
Gelar yang tentu ia dapatkan tidak dengan sekejap mata dalam waktu singkat.
Perlu perjuangan bagi anak kedua dari tiga bersaudara ini berstatus sarjana.
Persembahan gelar sarjana ini pasti dirasakan 1000-an wisudawan lainnya, tetapi pada hari ini hal berbeda dirasakan bagi Syarah.
Selain bergelar sarjana hukum, gadis kelahiran 20 Januari 1997 ini juga dinobatkan sebagai wisudawan terbaik tingkat universitas.
Predikat ini diraih setelah Syarah menyelesaikan studi selama empat tahun dengan IPK 3.80.
Bangga, tentu saja yang dirasakannya.
"Predikat wisudawan terbaik ini bukan hanya untuk dibanggakan tapi jadi beban karena diberikan amanah jaga tanggung jawab, bukan semata-mata selebrasi," ucapnya saat ditemui.
Alumni SMAN 11 Makassar ini menuturkan bahwa ia tak pernah membayangkan atau mencita-citakan ingin menjadi wisudawan terbaik.
Niatan awalnya saat mulai menginjak Fakultas Hukum Unhas pada 2015 lalu adalah belajar dengan sungguh-sungguh.
Lewat niatan dan kegigihannya pun Syarah bisa meraih hasil maksimal di dunia akademik ini.
Padahal dirinya bukanlah tipikal mahasiswa yang hanya fokus pada perkuliahan.
Ia juga aktif dalam berorganisasi.
Syahrah menjadi salah satu aktivis di FH Unhas dan menyandang status Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH Unhas.
"Target khusus memang tidak ada tapi dari niatan awal bahwa saya harus seimbangkan antara kuliah dan organisasi. Kuliah itu wajib organisasi itu sunnah, itu yang saya pegang," terangnya.
Ia mengungkapkan jika keberhasilannya menyeimbangkan antara akademik dan organisasi tak terlepas dari peran dan ajaran orangtuanya.
Sejak kecil, Syarah terbiasa berada dalam lingkungan keluarga yang menghargai waktu.
"Trik khusus membagi waktu sebenarnya tidak ada, saya cuma berkaca dari keseharian bapak sama ibu yang kebetulan dua-duanya dosen dimana mereka bisa membagi waktu dan bersikap jadi dari situ saya belajar," ungkapnya.
Gadis yang mengidolakan Otto Hasibuan ini juga tak memiliki waktu tertentu dalam belajar.
Baginya setiap waktu yang ada harus dimanfaatkan untuk belajar, membaca dimanapun dan kapapun.
"Tidak ada ritual khusus harus belajar di waktu subuh atau apapun itu, setiap saat kita bisa belajar. Diskusi membaca dan lainnya," terangnya.
Setelah menyelesaikan studinya di tingkat sarjana, Syarah yang mengambil konsentrasi Hukum Tata Negara ini berencana akan kembali melanjutkan kuliah.
"Sesuai cita-cita saya kalau bisa jadi dosen dan lawyer, makanya rencana ke depan tetap mau lanjut kuliah lagi," tutupnya.
Profil Lengkap:
Nama: Syarah Syam Amir
Tempat/Tanggal Lahir: Makassar, 20 Januari 1997
Bapak: Dr Amir Muhidin
Ibu: Dr Syamsidah
Sekolah:
-SD Inpres Pa'bangiang
-SMPN 1 Sungguminasa
-SMAN 11 Makassar.