Penipuan Arisan Online Makassar
Ternyata! Korban dan Tersangka Penipuan Arisan Online Makassar Tak Pernah Bertemu
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu korban, Anggelina Tan (20) saat menggelar konferensi pers, Senin (9/12/2019) siang.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Para korban Arisan Manja di Makassar, belum pernah bertemu dengan dua tersangka.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu korban, Anggelina Tan (20) saat menggelar konferensi pers, Senin (9/12/2019) siang.
Diakui Anggelina, sejak dia berkomunikasi dengan pelaku, Kelvina Laurens dan Weny. Dia tidak pernah untuk bertemu langsung.
"Kita (korban) tidak pernah bertemu dan lihat langsung pelakunya, kita chat by chat lewat whatsapp," ungkap Anggelina Tan.
Jadi, selama memgikuti arisan Manja ini. Anggelina dan korbannya lainnya itu hanya pakai sistem tembak, alias transfer dana.
Selama menyetor atau mentransfer uang ke tersangka, Anggelina mengaku belum pernah bertemu langsung dengan pelaku.
Sementara, dia mengenal dua tersangka (Kelvina dan Weny) dari salah satu teman ibunya, Ivana (47) lewat Whatsapp (WA).
"Ibu (Ivana) saya kenalkan dari temannya juga, yang jelasnya saya tidak pernah ini bertemu itu orang," tambah Anggelina.
Penyidik Ditreskrimsus Polda Sulsel akan terapkan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dalam kasus Arisan Online.
Dalam kasua ini, penyidik Ditreskrimsus Polda menetapkan Kelvina Laurens dan Weny sebagai terdangka kasus terdebut.
Tersangka Kelvina dan Weny dilaporkan pada tanggal 2 Desember. Tapi kemudian mereka ditangkap dua hari usai dilapor.
Kata Direskrimsus Polda Sulsel Kombes Augustinus B Pangaribuan, pihaknya akan terapkan pasal berlapis termaksud TPPU.
"Pencucian uang kita akan terapkan, diatas lima tahun penjara pastinya," kata Kombes Augistinus, saat rilis beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Kabid Humas Kombes Pol Ibrahim Tompo mengungkapkan, ada 51 korban, dan kerugian capai Rp 10 miliar.
"Untuk jumlah korbannya ada 51 orang yang sekarang terdatakan, para korban ini beralamat di Makassar," ungkap Ibrahim.