Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Tak Lagi Pakai Cara Konvensional, MAN 2 Makassar Ujian Semester via Aplikasi Online

Kepemilikan gawai kini menjadi kebutuhan sehari-hari, karena dengan satu teknologi dalam genggaman ini bisa berbuat apa saja.

Penulis: Alfian | Editor: Sudirman
alfian
MAN 2 Makassar Ujian Semester via Aplikasi Online 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Generasi Millenial dan generasi Z saat ini tak lagi asing dengan penggunaan gadget.

Kepemilikan gawai kini menjadi kebutuhan sehari-hari, karena dengan satu teknologi dalam genggaman ini bisa berbuat apa saja.

Demi menyesuaikan perkembangan ini, pihak Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Makassar pun membuat terobosan.

Pelajar di MAN 2 Makassar kini disuguhkan sistem ujian akhir semester, atau penilaian akhir semester via aplikasi.

Sejak 2018 lalu sekolah yang terletak di Jl AP Pettarani ini, tak lagi memakai sistem ujian konvensional atau dengan kertas.

Penggunaan aplikasi berbasis online bernama Exambro Azzahra ini, digunakan untuk semua tingkatan kelas.

"Dari 2018 kita gunakan aplikasi ini, sebenarnya ini dari Kementerian tapi kita modifikasi sesuai dengan kebutuhan kita," ucap Wakil Kepala MAN 2 Makassar Bidang Kurikulum, Erniwati, saat ditemui, Kamis (5/12/2019).

Pihak sekolah menganggap sistem ujian berbasis aplikasi ini memberikan berbagai kemudahan.

Jika pada pola ujian konvensional menurut Erniwati, pihak sekolah harus memakai anggaran pengadaan kertas.

"Meskipun ada anggarannya untuk pengadaan kertas, tapi dengan aplikasi ini kita bisa menghemat," paparnya.

Yang lebih penting dari pengalihan pola ujian konvensional ke ujian berbasis aplikasi adalah meminimalisir kerja-kerja staf pengajar.

"Bayangkan kalau masih pakai kertas, guru-guru harus periksa secara manual satu persatu kertas jawaban siswa. Tapi kalau inikan semua langsung ada poin penilaiannya yang masuk ke server tinggal kita print dan bagikan," ungkapnya.

Walau menawarkan sejumlah kemudahan dan keunggulan, penggunaan aplikasi ini masih memiliki kekurangan.

Pertama setiap siswa harus menggunakan smartphone dengan andriod yang kompatibel dengan aplikasi.

Kedua yakni bergantung dengan jaringan internet.

"Keluhannya biasa ada siswa yang adroidnya tidak kompatibel makanya kita suruh pakai yang sesuai, bisa juga pakai laptop," paparnya.(tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @piyann__

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved