CPNS 2019
Sebut Pulau Jawa Jadi Incaran CPNS 2019, Siapa Eko Prasojo? Raih Gelar Profesor di Usia 33 Tahun
Eko Prasojo mengungkapkan, Pulau Jawa masih menjadi daya tarik bagi pelamar seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Ia menyelesaikan pendidikan S-1 di bidang Ilmu Administrasi Publik, FISIP-UI pada 1995, dan melanjutkan dan meraih gelar Master of Public Administration (Mag. rer. publ.) dari Deutsche Hochschule fur Verwaltungswissenschaften Speyer (Speyer Post-Graduate Program for Public Administration, Germany (2000), dan meraih gelar doktor di tempat yang sama pada tahun 2003.
Beberapa publikasinya antara lain adalah Indonesian towards Federalism: The Reform of Financial Relation between Central and Local Government by Considering German’s Financial Relations Experience (dipresentasikan pada 5th Indonesian Students Scientific Meeting (ISSM), Yearly International Indonesian Students Forum, 6-7 Oktober 2000 di Paris, Politische Dezentralisierung in Indonesien (Political Decentralisation in Indonesia) sebagai Disertasi Ph.D. (Peter Lang Publisher, Frankfurt, Germany, 2003), Demokrasi di Negeri Mimpi: Catatan Kritis terhadap Pemilu 2004 dan Good Governance di Indonesia (Departemen Ilmu Administrasi Press FISIP UI, Jakarta, 2005), dan beberapa artikel dalam surat kabar dan majalah seperti Revitalisasi Administrasi negara (Kompas, 4 Januari 2006) dan Quo Vadis Otonomi Daerah di Indonesia (Sinar Harapan, 29 Juli 2003).
Penghargaan Terbaru
Dilansir dari https://www.ristekdikti.go.id/, Saat menjadi – Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) Prof. Dr. Eko Prasojo, Mag.rer.publ menerima penghargaan The Braibant Lecture 2019 dan tercatat sebagai orang ketiga di Asia yang memperoleh penghargaan serupa, setelah Akira Nakamura (2010) dan Pan Suk Kim (2016).
Penghargaan tersebut diberikan oleh Presiden IIAS Prof. Dr. Geert Bouckaert, dalam ajang Kongres International Institute of Administrative Science (IIAS) 2019 di Singapura, Kamis (20/6).
The Braibant Lecture merupakan penghargaan paling bergengsi yang diberikan oleh International Institute of Administrative Science (IIAS) bagi individu yang memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan ilmu administrasi di kancah global.
Nama The Braibant Lecture diambil dari Guy Braibant, mantan presiden IIAS dan tokoh penting dalam perkembangan Ilmu Administrasi Publik.
Prof. Eko menuturkan, “Reformasi Administrasi Publik berperan sangat penting, stratejik dan bahkan menjadi prasyarat dalam memperkuat benefit demokrasi untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.”
Prof. Eko menekankan pentingnya menentukan arah kebijakan yang tepat untuk perkembangan tata kelola di Asia maupun global melalui reformasi administrasi publik.
Lebih lanjut, Prof. Eko menambahkan, “Administrasi publik merupakan enabling factor dalam pembangunan bangsa dan negara. Kita harus mengambil sisi positif dari Western, Chinese, dan Islamic Public Administration untuk menghadapi tantangan governansi global di era yang serba 4.0 ini. Harus kemanakah kita pergi setelah ini? yaitu bagaimana kita menyeimbangkan demokrasi dengan meritokrasi, mencari titik tengah antara administrasi publik Barat dengan non-Barat untuk mencapai demokrasi yang berorientasi kepada hasil, serta membangun administrasi yang bersifat trans-nasional,” ujarnya.
Kongres IIAS 2019 bertemakan “Effective, Accountable, and Inclusive Governance” yang diselenggarakan di Nanyang Technological University (NTU) Singapura di hadapan lebih dari 400 akademisi serta praktisi mancanegara.
Kongres ini diselenggarakan setiap tahun untuk menelaah berbagai tantangan dan peluang dalam pengelolaan pemerintahan di berbagai belahan dunia.
Selain itu, kongres ini merupakan wadah pertukaran ide untuk mengombinasikan dinamisme ekonomi dengan keadilan sosial bagi seluruh rakyat, baik negara maju maupun berkembang.
Penghargaan ini menjadi bukti bahwa peran UI di dalam pembangunan Indonesia telah direkognisi dengan baik oleh komunitas akademik dunia khususnya pada bidang administrasi publik.
Diharapkan UI dapat senantiasa mengambil peran dalam membangun Administrasi Publik Indonesia yang akuntabel, efektif dan inklusif dalam tujuan tujuan konstitusional dan juga tujuan global SDGs.
Data Diri:
Nama: Eko Prasojo
Lahir: 21 Juli 1970
Tempat Lahir: Kijang Jaya, Kabupaten Kampar, Riau, Indonesia
Karir: Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Indonesia
Pendidikan: Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Indonesia
Deutsche Hochschule fuer Verwaltungswissenschaften, Speyer, Jerman