Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polda Sulsel

Polda Sulsel Bantah Salah Tangkap, Bandingkan dengan Pengakuan Korban

Kedua rekan Salman yang disebut Ibrahim Tompo, yaitu Sandi dengan Coger. Ketiganya dilaporkan oleh korban bernama Surya pada Juli yang lalu.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ansar
Istimewa
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Ibrahim Tompo yang baru. (istimewa) 

"Disuruhka terus mengaku, jadi bilangma (dalam hati) kalau mengakua ini tambah disiksaka. Jadi bilangka, pak kalau mauki disiksaka lebih baik saya dibunuh, apalagi disiksama distrummi b*rre-b*berre (buah zakar) ku kodong," tuturnya.

Sepengetahuan, Asma, anaknya dijemput polisi dari pengakuan seseorang bernama Sandi rekan satu sel Salam waktu menjalani hukuman atas kasus KDRT.

Sandi kata Asma, lebih dulu ditangkap polisi atas dugaan pencurian ponsel.

"Itu Sandi katanya yang sebut, memang ini anakku (Salam) pernah ditangkap tapi bukan pencurian. Dia (Salam) ditangkap karena natampar istrinya," ungkap Asma.

Asma pun meyakini, anaknya merupakan korban salah tangkap polisi. Lantaran mengklaim anaknya yang sehari-hari bekerja sebagai petugas kebersihan pasar tidak terlibat dalam kasus pencurian.

Namun, hal itu ditepis Kasubdit IV Krimum Polda Sulsel, Kompol Supriyanto.

Menurut Suprianto, Salam ditangkap Unit Reskrim Polsek Rappocini atas dugaan pencurian ponsel.

"Jadi kalau dibilang salah tangkap itu tidak benar. Ini yang bersangkutan (Salam) ada LPnya kok dan sudah ditetapkan tersangka kasus pencurian handphone, saya baru saja hubungi penyidiknya di Polsek Rappocini," kata Supriyanto.

Terkait laporan Asma atas dugaan penganiayaan, kata Suprianto, pihaknya mempersilahkan keluarga korban melapor karena menurutnya itu hak setiap orang.

"Kalau orang tuanya melapor, ya itu haknya. Hak setiap warga negara kan boleh-boleh saja melapor, kan nanti akan ada pembuktian," jelas Suprianto.

Alasan pihak kepolisian memulangkan Salam sendiri, lanjut Suprianto, lantaran ada permintaan dari keluarganya.

"Kenapa dipulangkan, karena kata keluarganya yang bersangkutan punya riwayat usus turung. Keluarganya minta untuk berobat kampung, makanya dipulangkan. Dan waktu diserahkan kondisinya baik-baik saja kok," ungkap Supriyanto.

Pihaknya pun mengaku akan tetap menjalankan proses hukum yang menyeret nama Salam dalam kasus dugaan pencurian ponsel tersebut.

"Jadi kasusnya tetap jalan, kita akan tetap proses," tegasnya. 

Pantauan jurnalis tribun di lokasi melalui sejunlah foto yang ditunjukkan Asma, tampak, adanya sejumlah luka di tubuh Salam.

Yang terparah, buah zakarnya tampak mengalami luka terbuka yang terbilang cukup parah. (*)

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved