Maudu Lompoa Cikoang
Tetap Lestari Hingga Kini, Begini Perayaan Ma'udu Lompoa di Takalar
Kegiatan ini merupakan bentuk perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw yang dikemas secara adat.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Perayaan Ma'udu Lompoa kembali dihelat di Desa Cikoang, Kecamatan Manggarabombang, Kabupaten Takalar, Selasa (26/11/2019) siang tadi.
Kegiatan ini merupakan bentuk perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw yang dikemas secara adat.
Perayaan Ma'udu Lompoa ini diyakini warga Cikoang telah berlangsung sejak Abad ke-16 lalu. Atau sejak kedatangan seorang ulama besar Sayyid Djalaluddin bin Muhammad Wahid Al’ Aidid.
Hingga tahun 2019, peringatan Ma'udu Lompoa masih tetap lestari.
Perayaannya masih lekat dengan adat masyarakat setempat. Hal ini berkat kepedulian keluarga besar Sayyid Al’-Aidid bersama Pemangku Adat Karaeng Laikang.
Ketua Panitia M Yunus Aidid Karaeng Sibali menuturkan, warga setempat memiliki beberapa keyakinan melalui kegiatan ini.
Pertama, katanya, perayaan Ma'udu Lompoa ini berhasil mempertemukan keluarga besar Al-Aidid dari berbagai daerah.
Menurutnya, seluruh keluarga besar rela meninggalkan aktivitas, kesibukan, dan pekerjaan masing-masing demi merayakan Ma'udu Lompoa.
"Ini wujud kebahagiaan dan kecintaan kita kepada Rasullullah," katanya kepada Tribun.
Karaeng Sibali menuturkan, keluarga Al-Aidid merasa tidak puas jika tidak hadir pada kegiatan ini.
Kedua, katanya, sejumlah masyarakat yang menderita sakit seringkali diberi kesembuhan dari penyakitnya.
Ia meyakini pengangkatan sakit itu adalah bentuk hidayah dari Sang Khalik.
"Kami meyakini, obat paling ampuh kalau sakit ya merayakan Ma'udu Lompoa," bebernya.
Ketiga, perayaan Ma'udu Lompoa akan mendatangkan berkah bagi masyarakat Cikoang.
"Kalau mau naik pangkat atau mengejar karir, bisanya dimudahkan setelah mengikuti Ma'udu Lompoa. Kami meyakini itu," bebernya.