Tribun Makassar
Penjelasan Polisi Terkait Meninggalnya Tahanan Narkotika Rutan Makassar
Khadafih begitu ia disapa, meninggal dunia di Klinik Rutan Klas I Makassar setelah mengeluh tidak BAB dua hari terakhir.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
Namun, sebelum mengelu tidak bisa BAB, Khadafih mengaku mengalami bisul di sekitar pantatnya.
Dua hari tidak BAB, bisul di pantat Khadafih pin dipecahkan.
"Awalnya katanya bisul di pantatnya, jadi duahari tidak buang air besar, ini informasi dari pihak rutan. Setelah bisulnya pecah, tadi mengelumi sakit pada dadanya, itu kemungkinannya maag," ujar Mulliadi.
Meras tidak ada yang janggal dalam kematian adiknya Khadafih, Mulliadi pun menandatangani surat pernyataan tidak keberatan bermaterai 6000.
Dalam pernyataan yang ditandatangani Mulliadi, menyebutkan pihak keluarga tidak keberatan atas meninggalnya di klinik Rutan Klas I Makassar pada pukul 08.30 Wita.
Khadafi merupakan warga Jl Barukang, Kelurahan Pattingaloang, Kecamatan Ujungtanah, Makassar.
Ia ditahan di Rutan Klas I Makassar sudah setahun terakhir atas dugaan penyalahgunaan narkotika pasal 112, dengan ancaman hukuman empat haun penjara subsider dua bulan.
Khadafi meninggalkan seorang istri dan satu orang anak yang masih berumur dua tahun.
Jenazahnya bakal dimakamkan di pekuburan keluarga di Kabupaten Maros. (*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: