Tribun Makassar
Penjelasan Polisi Terkait Meninggalnya Tahanan Narkotika Rutan Makassar
Khadafih begitu ia disapa, meninggal dunia di Klinik Rutan Klas I Makassar setelah mengeluh tidak BAB dua hari terakhir.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tahanan narkotika, Muammar Khadafih (33) yang merupakan penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Makassar yang menunggal dunia, Rabu (20/11/2019) pagi.
Khadafih begitu ia disapa, meninggal dunia di Klinik Rutan Klas I Makassar setelah mengeluh tidak BAB dua hari terakhir.
Dari hasil penyelidikan sementara polisi, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada Khadafi.
"Jadi pengecekkan kita di lokasi tadi dan terhadap yang bersangkutan (Khadafi) tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Jenazahnya langsung dibawa ke RS Bhayangkara, lalu kemudian diserahkan ke pihak keluarga," kata Kapolsek Rappocini, Kompol Supriady Idrus.
Lebih jauh, Haji Edy sapaan Supriady Idrus menyebutkan, Khadafi meninggal dunia setelah menjalani perawatan di klinik Rutan Klas I akibat keluhan ssusah buang air besar.
"Dari keterangan saksi, yang bersangkutan ini sudah dua hari susah buang air besar. Dan memang ada bisul di pantatnya," ujarnya.
Senada yang dikatakan Haji Edy, pihak rutan juga mengatakan, Khadafih meninggal dunia setelah mengeluh sakit.
Kasubsi Registrasi dan Perawatan Rutan Klas I Makassar, Fadil Z Mubarak, mengatakan, sebelum meninggal dunia, Khadafi mengeluh sakit lantaran tidak bisa buang air besar (BAB) pada Senin kemarin.
"Yang bersangkutan (Khadafih) datang ke poliklinik Rutan Makassar untuk mengecek kesehatan dengan keluhan sakit perut akibat tidak bisa Buang Air Besar (BAB). Selanjutnya dilakukan rawat inap dan observasi serta dilakukan perawatan oleh dokter," kata Fadil Z Mubarak.
Dua hari berikutnya, Selasa pukul 08.30 Wita, Muammar Khadafih meninggal dunia.
"Pada tanggal 20 November, yang bersangkutan (A Muammar Khadafih) meninggal dunia, selanjutnya jenazah diantar ke Ruang Jenazah Rs Bhayangkara Makassar," ujarnya.
Kakak sulung Khadafi, Mulliadi (52) mengaku tidak mengetahui pasti penyakit adik ke limanya dari sembilan bersaudara.
Namun, sebelum mengelu tidak bisa BAB, Khadafih mengaku mengalami bisul di sekitar pantatnya.
Dua hari tidak BAB, bisul di pantat Khadafih pin dipecahkan.
"Awalnya katanya bisul di pantatnya, jadi duahari tidak buang air besar, ini informasi dari pihak rutan. Setelah bisulnya pecah, tadi mengelumi sakit pada dadanya, itu kemungkinannya maag," ujar Mulliadi.