Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Waspada Pengembang Kedok Syariah

Developer Berkedok Syariah Tipu Warga Maros, Bandingkan Tulisan Denny Siregar Soal Kampung Kurma

Developer Berkedok Syariah Tipu Warga Maros, Bandingkan Tulisan Denny Siregar Soal Kampung Kurma

Editor: Ilham Arsyam
amiruddin
Beginilah suasana saat sejumlah nasabah atau user PT Amanah Syariah Reskyta, mendatangi Polres Maros, Kamis (14/11/2019). 

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Heboh Investasi Bodong Kampung Kurma

PT Kampung Kurma saat ini menjadi sorotan setelah konsumen dari perusahaan yang menawarkan investasi tersebut menagih pengembalian dana karena perusahaan yang menawarkan lahan di Bogor, Jawa Barat ini tak kunjung mendapatkan hasil dari yang sudah dijanjikan.

Satuan Tugas Waspada Investasi sendiri pada bulan April 2019 sebenarnya telah menyatakan bahwa perusahaan tersebut masuk dalam daftar investasi tanpa izin atau ilegal.

Dikutip dari siaran pers OJK bulan April 2019 disebutkan, Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan Pengelolaan Investasi atau Satgas Waspada Investasi menemukan 144 entitas yang melakukan kegiatan usaha peer to peer lending namun tidak terdaftar atau memiliki izin usaha dari OJK.

Soal Kampung Kurma juga ditulis aktivis media sosial Denny Siregar.

Berikut tulisannya:

Saya ingat sekali sekitar tahun 2000-an, seorang bapak menangis.

Uang pensiunnya seluruhnya diinvestasikan ke peternakan bebek. Investasi yang menjanjikan keuntungan sampai 30 persen sebulan itu bangkrut karena seluruh uang investor dibawa kabur oleh pemiliknya.

Memang siapa yang tidak percaya dengan investasi itu pada waktu itu? Banyak artis yang berbicara tentang bagusnya investasi itu dan pengembalian keuntungan yang dipercaya. Dan ketika si pemilik kabur, artis-artis itupun terdiam seribu bahasa, mungkin karena malu karena dia juga berinvestasi di sana.

Kenapa kurma? Kenapa bukan durian atau pepaya?

Heboh investasi kebun kurma ini mirip dengan situasi seperti itu. Hanya investasi ini mengikuti perkembangan tren, tidak lagi memakai artis sebagai promotornya, tetapi ustaz.

Ya, ada embel-embel syariah dan tanpa riba dengan semua ayat keluar sebagai pemanis jualan. Dan "ustaz" Ali Jaber juga almarhum Arifin Ilham sempat menjadi saksi kesuksesan untuk meningkatkan kepercayaan.

Kenapa kurma? Kenapa bukan durian atau pepaya? Ya, ini lagi-lagi berkaitan dengan agama, karena kurma adalah buah yang disukai Nabi katanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved