Antre SPBU Bikin Macet
Sopir Angkutan Umum Mengeluh, dari Luwu Timur Hingga Palopo Tak Ada SPBU Jual Solar
Ia mengatakan, sejak dari Lutim hingga Palopo semua SPBU tidak menjual solar. Yang ada hanya solar jenis dex.
Penulis: Hamdan Soeharto | Editor: Imam Wahyudi
Saat masuk di pompa bensin, pengendara tersebut dilayani. Semua jerigen diisi dengan solar hingga penuh.
"Kami datang, ditolak. Tapi mobil dan motor pengangukut, dilayani dengan baik. Itu tidak adil," katanya.
Untuk melancarkan aksinya, terduga pengusaha tersebut membungkus jerigen dengan karung. Saat tiba, langsung dilayani operator.
"Dulu, malam ji nadatang itu bawa mobil. Sekarang, biar siang. Sudah terang-terangan. Sementara, warga yang hanya membeli sesuai aturan, dicueki," katanya.
Udin menyampaikan, SPBU tersebut bukan hanya melayani warga Bantimurung. Dari luar kecamatan, bahkan kabupaten pun dilayani.
• IZI Sulsel-MTT Foundation Berdayakan Ekonomi Masyarakat Sulsel Melalui Program 1000 Lapak Berkah
• BREAKING NEWS : Bayu Gatra Bocorkan Kembali ke PSM
• KNPI Parepare Serahkan Naskah Akademik Ranperda Kepemudaan ke Komisi II DPRD
Hal itu diketahuinya, setelah ada rekannya dari luar Bantimurung mengaku dilayani oleh SPBU tersebut.
"Jadi bukan hanya warga Bantimurung yang dilayani. Ada yang dari Kabupaten Bone. Kecamatan Camba, juga ada. Padahal, ada juga di SPBU di sana," katanya.
Dia meminta PT Pertamina melakukan pemantauan dan memberikan sanksi kepada SPBU Jawi-jawi. Karena diduga bekerja tanpa berdasarkan aturan.
Warga lain, Arif mengaku mengalami hal yang sama. Dia juga ditolak saat akan membeli jerigen. Padahal, saat antre, sejumlah pick up dan motor membawa jerigen.
"Saya juga temukan, banyak pick up dan motor bawa jerigen. Semua dilayani. Tapi kami tidak," katanya.
Arif menjelaskan, sebelum pick up tersebut melakukan pengisian, sopir melakukan pemantauan dari luar.
Jika kondisi memungkinkan, mereka langsung masuk melakukan pengisian. Setelah jerigen penuh, sopir langsung keluar dari pekarangan SBPU.
Sopir lalu memarkir kendaraan di depan sebuah warung dekat SPBU. Setelah semua dilayani, oknum SPBU mendatangi sopir tersebut.
"Jadi setelah pengisian, sopir-sopir ini berkumpul di warung. Mereka menunggu petugas SPBU," katanya.
Saat bertemu, sopir menyetor sejumlah uang 'jeringen' ke operator tersebut. Transaksi terjadi di tempat khusus, warung tersebut.