Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TRIBUN WIKI

Makassar

Kota Makassar akan merayakan Hari Ulang Tahun ke-412, Sabtu (9/11/2019) hari ini. Bagaimana Sejarah lahirnya Kota Makassar?

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR
Kota Makassar akan merayakan Hari Ulang Tahun ke-412, Sabtu (9/11/2019) hari ini. Bagaimana Sejarah lahirnya Kota Makassar? 

Kota Makassar akan merayakan Hari Ulang Tahun ke-412, Sabtu (9/11/2019) hari ini. Bagaimana Sejarah lahirnya Kota Makassar?

TRIBUNTIMURWIKI.COM - Kota Makassar merupakan ibu Kota Sulawesi Selatan.

Kota Makassar merupakan kota metropolitan terbesar di kawasan Indonesia Timur

Kota yang dikenal dengan julukan kota Anging Mammiri ini memiliki banyak destinasi wisata dan kuliner.

Terletak di pesisir barat daya Pulau Sulawesi dan berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.

Makassar memiliki wilayah seluas 175,77 km².

Kota yang kerap disapa Kota Daeng ini tergolong tipe multi etnik atau multi kultur dengan beragam suku bangsa yang menetap di dalamnya, di antaranya yang signifikan jumlahnya adalah Bugis, Toraja, Mandar, Buton, Jawa, dan Tionghoa.

Matahari terbenam (sunset) yang terekam di Anjungan Pantai Losari Makassar, Selasa (27/8). Pantai ini menjadi lokasi wisata yang paling ramai dikunjungi wisatawan karena keberadaannya ditengah kota dan terkenal keindahan satsetnya
Matahari terbenam (sunset) yang terekam di Anjungan Pantai Losari Makassar, Selasa (27/8). Pantai ini menjadi lokasi wisata yang paling ramai dikunjungi wisatawan karena keberadaannya ditengah kota dan terkenal keindahan satsetnya (sanovra/tribuntimur.com)

Berikut sejarah penamaan Kota Makassar, dan alasan perayaan hari ulang tahun Makassar setiap 9 November, seperti dilansir wikipedia.com.

Kota ini dahulu bernama Ujung Pandang dan dipakai dari kira-kira tahun 1971 sampai tahun 1999.

Alasan untuk mengganti nama Makassar menjadi Ujung Pandang adalah alasan politik, antara lain karena Makassar adalah nama sebuah suku bangsa padahal tidak semua penduduk kota Makassar adalah anggota dari etnik Makassar.

Perang Dunia Kedua dan pendirian Republik Indonesia mengubah wajah Makassar. Hengkangnya sebagian besar warga asingnya pada tahun 1949 dan nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing pada akhir tahun 1950-an menjadikannya kembali sebuah kota provinsi.

Antara tahun 1930-an sampai tahun 1961 jumlah penduduk meningkat dari kurang lebih 90 ribu iwa menjadi hampir 400 ribu jiwa. Lebih daripada setengahnya pendatang baru dari wilayah luar kota.

Hal ini menjadi alasan penggantian nama kota menjadi Ujung Pandang, berdasarkan julukan ”Jumpandang” yang selama berabad-abad lamanya menandai Kota Makassar bagi orang pedalaman pada tahun 1971.

Ihwal nama Kota Makassar berubah menjadi Ujung Pandang terjadi pada tanggal 31 Agustus 1971, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 1971.

Kala itu Kota Makassar dimekarkan dari 21 kilometer persegi menjadi 115,87 Kilometer persegi, terdiri dari 11 wilayah kecamatan dan 62 lingkungan dengan penduduk sekitar 700 ribu jiwa.

Pemekaran ini mengadopsi sebagian dari wilayah tiga kabupaten yakni Kabupaten Maros, Gowa dan Pangkajene Kepulauan. Sebagai kompensasi nama Makassar diubah menjadi Ujung Pandang.

Tentang kejadian bersejarah tersebut, Wali kota Makassar saat itu HMDaeng Patompo (alm) berkilah terpaksa menyetujui perubahan, demi perluasan wilayah kota.

Sebab Bupati Gowa kala itu Kolonel KS Mas’ud dan Bupati Maros Kolonel HM Kasim DM menentang keras pemekaran tersebut. Untunglah pertentangan itu dapat diredam setelah Pangkowilhan III Letjen TNI Kemal Idris menjadi penengah, Walhasil Kedua Bupati daerah tersebut, mau menyerahkan sebagian wilayahnya asalkan nama Makassar diganti.

Dinamakan kembali Makassar pada tahun 1999. Tepatnya 13 Oktober berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999, dan sesuai Undang-Undang Pemerintahan Daerah. Luas wilayahnya bertambah kurang lebih 4 mil kearah laut 10.000 Ha, menjadi 27.577Ha

Di era Presiden BJ Habibie, dalam konsideran Peraturan Pemerintah No 86 Tahun 1999, di antaranya menyebutkan bahwa perubahan itu wujud keinginan masyarakat Ujung Pandang dengan mendapat dukungan DPRD Ujung Pandang dan perubahan ini sejalan dengan pasal 5 ayat (3) Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1999, bahwa perubahan nama daerah, ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Parade Hari Kebudayaan Makassar dilangsungkan di depan Benteng Fort Rotterdam, Jl Ujung Pandang, Makassar, Senin (1/4/2019).
Parade Hari Kebudayaan Makassar dilangsungkan di depan Benteng Fort Rotterdam, Jl Ujung Pandang, Makassar, Senin (1/4/2019). (Sanovra/tribun-timur.com)

Penetapan Hari Jadi

Seiring perubahan dan pengembalian nama Makassar, maka nama Ujung Pandang kini tinggal kenangan dan selanjutnya semua elemen masyarakat kota mulai dari para budayawan, pemerintah serta masyarakat kemudian mengadakan penelurusan dan pengkajian sejarah Makassar.

Hasilnya Pemerintah Daerah Nomor 1 Tahun 2000, menetapkan Hari jadi Kota Makassar, tanggal 9 Nopember 1607.

Dan untuk pertama kali Hari Jadi Kota Makassar ke 393, diperingati pada tanggal 9 November 2000.

Nama Makassar berasal dari sebuah kata dalam bahasa Makassar "Mangkasarak" yang berarti yang metampakkan diri atau yang bersifat terbuka.

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved