Bunuh Menantu Rumah Pelaku Dibongkar
Penumpang Sriwijaya Air Ngamuk, Kaca Pecah, Manager Bandara Hasanuddin Siapkan Meja
Penumpang tersebut telah diamankan oleh petugas dan saat ini kondisi Bandara Sultan Hasanuddin berjalan normal dan kondusif.
Penulis: Amiruddin | Editor: Imam Wahyudi
Sebuah komputer beserta keyboardnya, juga terlihat terbanting di atas meja.
Personel TNI-AU berpangkat Prada, terlihat berjaga di dalam ruang customer service maskapai Sriwijaya Air tersebut.
• 20 Menit, Proses Administrasi Kependudukan di Kecamatan Tamalanrea Wajib Selesai
Krisis Maskapai Sriwijaya Air, 15 Penerbangan Dibatalkan Mendadak Padahal Penumpang Sudah di Bandara
Sejumlah penerbangan Sriwijaya Air di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis, 7 November 2019 dibatalkan.
Pembatalan ini tentu membuat calon penumpang Sriwijaya Air terlantar.
Senior Manager of Brach Communication & Legal bandara Soetta Angkasa Pura II, Febri Toga Simatupang menjelaskan, jika ada 15 penerbangan yang dioperasikan maskapai sriwijaya Air dibatalkan.
Awalnya, hanya ada 11 penerbangan yang dibatalkan, namun saat sore hari ada tambahan empat penerbangan yang juga dibatalkan.
“Berdasarkan data yang kami peroleh sejak awal ada 11 penerbangan yang batal. Tadi jam 16.00 WIB tambah 4 lagi (yang batal),” ujar Febri kepada Kompas.com, Kamis (7/11/2019).

Dilansir dari Kompas.com, Febri menyebutkan ada tuga penerbangan yang masih delay.
Ketiga penerbangan tersebut yakni ke Pangkal Pinang, Pontianak, dan Yogyakarta.
Sementara empat penerbangan yang telah dipastikan batal adalah, Tanjung Pandan, Bengkulu, Lampung dan Malang.
“Untuk yang tiga delay rencananya penumpang akan diterbangkan menggunakan pesawat NAM Air. Petugas Sriwijaya Air juga sudah memberi kompensasi bagi para penumpangnya,” kata Febri.
Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyebutkan jika maskapai penerbangan Sriwijaya Air kini bukan lagi bagian dari maskapainya.
Iwan Joeniarto, Direktur Perawatan dan Servis Garuda Indonesia mengatakan hal itu terjadi lantaran kesepakatan antara Garuda Indonesia dan pemegang saham Sriwijaya Air yang kembali menemui jalan buntu.
"Karena kondisi dan hal tertentu yang membuat kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan, dengan ini kami sampaikan bahwa pemilik Sriwijaya kembali menarik diri," tutur Iwan.
Dalam keterangannya, Iwan juga mengatakan jika hubungan antara Garuda dan Sriwijaya Air akan dikaji ulang secara business to business.
Pembatalan penerbangan ini membuat sejumlah calon penumpangnya terlantar.
Masih dilansir dari Kompas.com, beberapa penumpang memenuhi kursi di ruang tunggu.