Tak Terima Dikatai, Pendukung Kades Lentu Jeneponto Serang Pendukung Lainnya, Dua Terluka
Tak Terima Dikatai, Pendukung Kades Lentu Jeneponto Serang Pendukung Lainnya, Dua Terluka
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Suryana Anas
Tak Terima Dikatai, Pendukung Kades Lentu Jeneponto Serang Pendukung Lainnya, Dua Terluka
TRIBUNJENEPONTO.COM, BONTORAMBA - Penganiayaan terhadap pendukung calon kepala desa terjadi di Desa Lentu, Kecamatan Bontoramba, Jeneponto, Sulsel.
Penganiaayaan terhadap kelompok pendukung Kades ini dipicu persoalan sepele, yakni kata "pencuri suara nomor 1".
Kelompok pendukung kades tak terima atas tudingan tersebut lalu menyerang kelompok pendukung Kades lainnya.
• DIREKAM & VIRAL Detik-detik Petugas Sedot WC Tewas Kena Ledakan Septic Tank, Cek Video 41 Detik Ini
• Bukan Cadar dan Celana Cingkrang, Inilah 5 Ciri-ciri Orang Terpapar Radikalisme Versi Kepala BNPT
• 5 Hari Lagi Pendaftaran CPNS 2019, Cek Syarat & Dokumen SMA SMK, Kemenkumham Buka 3.532 Formasi
Plt Kassubag Humas Polres Jeneponto AKP Syahrul membenarkan peristiwa penyerangan salah satu kelompok pendukung Kades tersebut.
Syahrul menjelaskan kejadian itu bermula saat rombongan pendukung calon kepala desa hendak ke kantor dinas PMD Jeneponto.
"Awalnya para pendukung calon Kades 2, 3 dan 4 berkumpul di rumah calon Kades di Dusun Campagayya dengan maksud mendantangi kantor PMD Jeneponto menggunakan kendaraan roda empat sebanyak 9 unit," kata Syahrul, Rabu (6/11/2019) pagi.

"Pada saat rombongan kendaraan melintas di rumah calon Kades no 1 yakni Bahtiar Patau yang saat itu para pendukunnya juga sementara berkumpul," pungkasnya.
"Para pendukung calon Kades no 2, 3 dan 4 yang berada diatas mobil mengeluarkan kata tidak pantas yakni pencuri nomor satu. Para pendukung calon Kades no 1 tidak terima dan membalas dengan kata tidak pantas juga," tuturnya.
Syahrul menjelaskann saat para pendukung calon Kades pulang dari kantor PMD pendukung Bahtiar bertindak anarkis terhadap mobil dan penumpangnya.
"Para pendukung calon Kades nomor 1 melakukan perbuatan anarkis terhadap mobil dan penumpangnya dengan cara memecahkan kaca mobil dan memukuli para penumpang,"
"Marusu (30) mengalami luka terbuka pada kepala bahagian atas dan Nuralam (36) mengalami luka terbuka dengan kedalaman 3 cm pada bahagian perut dan mobil pik up yang digunakan korban mengalami pecah kaca," beber Syahrul.
Korban yang menderita luka langsung dilarikan ke Puskesmas Tamalatea dan di rujuk ke RSUD Lanto Dg Pasewang.
Polisi yang tiba di tempat kejadian langsung melakukan pengamanan dan menghimbau warga tak terprovokasi.
Jelang Pilkades Serentak di Jeneponto, Ini Pesan Dandim Letkol Inf Irfan Amir