Viral Bocah di Makassar Alami Pembengkakan Mata Diduga Keseringan Main HP, Ini Penjelasan Dokter
Utamanya bagi anak-anak yang mengalami gangguan pada mata hingga mengalami luka cukup serius dianggap ada hubungannya dengan radiasi smartphone.
Penulis: Alfian | Editor: Imam Wahyudi
Menatap layar gadget nyatanya sangat berbahaya bagi kesehatan manusia terlebih dilakukan secara terus menerus. Apalagi, jika dilakukan anak di bawah usia 12 tahun tanpa pengawasan orang tua.
Baca: Aryaduta Makassar Kenalkan Tiga Menu Baru Edisi November 2019, Harga Mulai Rp 45 Ribu
Baru-baru ini, salah satu pengguna Facebook dengan nama akun Syahryani Aras membagikan pengalamannya di media sosial pribadinya. Di mana anaknya, Syahla mengalami pembengkakan pada kedua matanya.
Syahryani menceritakan, kedua mata anaknya mengalami pembengkakan dan ada keluar cairan mirip nanah. Hal itu setelah anaknya terlalu lama menonton video di YouTube menggunakan smartphone.
"Penyesalan memang selalu datang belakangan. Tiap liat matanya Syahla keluar cairan mirip nanah sama darah merah rasanya hancur dan sakit," tulis Syahryani.
Baca: SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Indosiar TV Online Madura United Vs Persipura, Akses Link Disini
Saat dikonfirmasi Tribun-Timur, ia menceritakan pengalaman buruk itu yang menimpah buah hatinya. Awalnya, Syahryani mengaku anaknya baik-baik saja dan tidak menunjukkan tanda buruk meski layar ponsel ditonton.
Saat itu, tanggal menunjukkan 18 Oktober 2019 dan anaknya menonton YouTube hingga tertidur pulas. "Posisi tidur anak saya dengan layar hp saat itu memang sangat dekat. Malam hari waktu itu. Tapi pas pagi sudah bengkak," ujar Syahryani dengan nama lengkap Syahla Arasy Zulkifli, Minggu (3/11).
Saat awal mula mata anaknya bengkak, kiranya hanya sebatas sakit mata biasa dan normal terjadi. Namun menjelang sore, 19 Oktober 2019, mata anaknya mulai mengalami bengkak.
"Dan mengeluarkan nanah. Entah itu nanah atau bukan yang pasti baunya amis," jelanya.
Baca: Granat Maros Sukses Gelar Pemilihan Duta Anti Narkoba
Dua hari berselang atau tanggal 21 Oktober, cairan merah mirip darah kemudian keluar dari mata anaknya.
Barulah ia membawa anaknya ke dokter umum untuk memeriksakan diri.
Setelah diperiksa, dokter langsung memberikan anti biotik dan salep mata.
"Dokter bilang dalam dua hari tidak ada prubahan mau dirujuk ke Orbita. Tapi Alhamdulillah hanya sehari sudah ada prubahan dan sekarang sudah sembuh," akunya.
Dokter yang memeriksa anaknya hanya menyarankan agar tidak memberikan ponsel lagi. Terkait radiasi yang disebutnya di media sosial, ia belum bisa memastikan karena dokter tak menyebutkan hal tersebut.
Baca: AMM Bakal Buka Dealer di Toraja Tahun 2020
"Intinya dokter bilang kalau belum ada prubahan nanti dirujuk ke Orbita untuk tau lebih detailnya. Tapi dokter yang periksa hanya umum dan setelah diperiksa dan diberi obat akhirnya baik," paparnya.
Konten anak-anak di YouTube seperti kartun Jamal Laeli Series, Kisah Omar dan Hana, lagu Anak-anak, Kartun lucu menjadi konsumsi Syahla. Lanjut Syahryani, anaknya yang kini berusia tiga tahun paling cepat nonton Youtube stngah jam, hingga 1 sampai tiga jam dan mulai nonton YouTube sejak usia satu tahun lebih.
Baca: 200 Orang Meriahkan Tribun Zumba Bareng IFI Makassar
Akan tetapi, jika anaknya terbangung di tengah malam, kadang sampai subuh menonton YouTube. Namun sejak peristiwa itu, ia memilih untuk mengawasi buah hatinya dalam menatap layar ponsel. Bahkan dirinya tidak lagi membebaskan anaknya menggenggam alat komunikasi canggih itu.
"Ponsel itu tidak baik untuk anak di bawah umur 12 tahun. Jangan sekedar dibatasi tapi lebih baik tidak dibiarkan menggunakan ponsel. Mencegah lebih baik karena dampaknya bahaya buat anak-anak," imbuhnya.
Baca: 200 Orang Meriahkan Tribun Zumba Bareng IFI Makassar