KIS Jokowi Ditolak RS Wahidin Makassar, Anak Penderita Gizi Buruk Meninggal Dunia
Hasbar, penderita gizi buruk ini meninggal di rumahnya, Jl Borong Indah 10, setapak 7, Kota Makassar, Senin (28/10) malam.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Seorang anak umur 6 tahun 1 bulan, Muh Hasbar meninggal setelah ditolak dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
Hasbar, penderita gizi buruk ini meninggal di rumahnya, Jl Borong Indah 10, setapak 7, Kota Makassar, Senin (28/10) malam.
Almarhum Hasbar akan dibawa ke Bontoramba, Pa'bundukan, Takalar untuk dimakamkan, Selasa (29/10/2019).
Direktur Bumdes Mattuju Desa Pitue Teken MoU dengan Tokopedia
Joroknya, 3 Hari Sampah di Masamba Luwu Utara Tak Diangkut
Thorig Husler Serahkan Penghargaan di Peringatan Sumpah Pemuda
Ayah Hasbar, Muh Basir (29) mengatakan, anaknya meninggal setelah ditolak karena Kartu Indonesia Sehat (KIS) belum aktif.
Seperti diketahui, Kartu KIS adalah salah satu kartu jaminan kesehatan yang dibuat oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).
"Upaya terakhir di Wahidin setelah dirujuk dari RS Daya, KIS kami ini belum aktif jadi dipulangkan," kata Basir di rumah duka.
Hasbar awalnya dibawa ke Puskesmas Kasi-kasi, tapi dirujuk ke RS Daya.
Tapi di RS Daya diminta agar dibawa ke RSUP dr Wahidin Sudirohusodo.
Menurut Basir, Alalasan RS Daya meminta Hasbar dirujuk ke RS Wahidin, karena RS Daya tidak lengkap fasilitas pendukung.
Trending, Ini Lirik dan Terjemahan Lagu Orphans dan Arabesque Coldplay di Album Everyday Life
Bhayangkara FC vs PSM, Suporter Asal Wajo Harap Mainkan Trio Ferdinand, Ezra dan Rizki
Belajar tentang Iklan, Murid SD Negeri Percontohan PAM Makassar Kunjungi Tribun Timur
"Tapi saat di Wahidin mau dimasukkan ini kartu KIS kami ke BPJS, katanya itu belum aktif jadi langsung dipulangkan," ujar Basir.
Beberapa jam setelah pulang ke rumahnya di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Hasbar pun menghembuskan nafas terakhirnya.
"Anak saya (Hasabar) meninggal kemarin (Senin) malam saat magrib, setelah kami dari Wahidin karena ditolak," jelas Basir.
Basir, pegawai cleaning servive bersama istrinya, Hasrah (22) sudah melakukan banyak cara untuk perjuangkan kesehatan Hasbar.
Mulai menyurati dan meminta pertolongan ke pihak pemerintah seperti Dinas Sosial (Dinsos), tapi upaya itu tidak juga berhasil.
"Padahal kami sudah surati pemerintah untuk meminta bantuan, tapi saya tidak tahu apa masalahnya ini," ungkap Basir.