Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Festival Danau Matano

Mau Berkunjung ke Luwu Timur? Berikut Jadwal Festival Danau Matano

Kegiatan dijadwalkan dilaksanakan pada 29 November sampai 1 Desember 2019 di Soroako, Kecamatan Nuha.

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Sudirman
ivan/tribunlutim.com
Kepala Disparbudmudora Luwu Timur, Hamris Darwis 

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Festival Danau Matano di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), bakal kembali digelar tahun ini.

Kegiatan dijadwalkan dilaksanakan pada 29 November sampai 1 Desember 2019 di Soroako, Kecamatan Nuha.

Festival Danau Matano adalah event yang digelar Pemkab Luwu Timur, guna memperkenalkan kekayaan wisata, budaya di Luwu Timur.

Dengan harapan, wisatawan lokal, nasional, maupun mancanegara datang berkunjung di Bumi Batara Guru.

Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudmudora) Luwu Timur, Hamris Darwis mengatakan, festival akan diisi sejumlah kegiatan menarik.

"Festival Danau Matano dilaksanakan November dan Desember," kata Hamris kepada awak Tribun Timur di Warung Dangkot Abadi Trans, Sabtu (26/10/2019).

Kegiatan seperti pementasan seni budaya, olahraga tradisional, perahu naga, lari marathon dan berbagai hiburan lain menarik bakal hadir di even ini.

Adapun destinasi wisata menarik di Soroako seperti Gua Air Matano, Gua Tengkorak, Mata Air Danau Matano (Bura-bura).

Benteng Matano, Makam Raja Matano, dan Four Mini Island (empat pulau kecil). Ada juga destinasi lainnya yakni Sungai Lawa (Kali Dingin).

Begini Permintaan Perangkat Adat Kemacowaan Bawalipu ke Pemda Luwu Timur

Perangkat adat 17 Kemacowaan Bawalipu, berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur membantu membangun baruga (SalassaE).

SalassaE berlokasi di Dusun Benteng, Desa Lampenai, Kecamatan Wotu, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Perangkat adat 17 Kemacowaan Bawalipu, Rustam Laluka mengatakan, SalassaE sebaiknya dibangun lebih bagus lagi dibanding yang sekarang.

"Semoga saja, pemerintah berkenan memperhatikan bangunan ini," kata Rustam kepada TribunLutim.com, Sabtu (26/10/2019).

Bangunan ini dimanfaatkan perangkat adat untuk acara adat, kegitan keagamaan, dan kegiatan musyawarah maupun rapat oleh pemerintah.

Bahkan SalassaE digunakan tamu terhormat saat ramah tamah raja, dan sultan se-nusantara rangkaian Festival Keraton Nusantara (FKN) ke XIII pada Kamis (12/9/2019).

SalassaE dibangun swadaya oleh masyarakat Kecamatan Wotu khususnya di Desa Lampenai. Material bangunan dari kayu.

Harapan perangkat adat ini juga disampaikan kepada Anggota DPRD Luwu Timur, Alpian saat reses perseorangan di SalassaE, Rabu (23/10/2019).

Selain perangkat adat, warga Kecamatan Wotu pun berharap SalassaE dibangun pemkab Luwu Timur lebih bagus lagi.

Laporan Wartawan TribunLutim.com, vanbo19

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved