Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nadiem Makarim 'Rugi' Jadi Mendikbud Dibanding CEO GoJek? Bandingkan Gaji Suami Franka Franklin

Nadiem Makarim "rugi" jadi Mendikbud dibanding CEO GoJek? Bandingkan gaji suami Franka Franklin

Editor: Edi Sumardi
FACEBOOK.COM/SARIMAKKIPHOTOGRAPHY
Nadiem Makarim dan Franka Franklin saat menikah. 

Untuk diketahui, saat masih menjabat sebagai CEO GoJek, Nadiem Makarim pernah masuk daftar 150 orang terkaya di Indonesia versi majalah Globe Asia pada Juni 2018.

Nadiem Makarim menduduki posisi paling buncit dengan harta kekayaan yang ditaksir mencapai 100 juta dollar AS, atau sekitar Rp 1,4 triliun (asumsi 1 dollar AS = Rp 14.000) yang didapatnya dari GoJek.

Namun saat ini, GoJek sendiri dikatakan telah menyandang predikat decacorn, dengan valuasi lebih dari 10 miliar dollar AS (Rp 141 triliun).

Angka tersebut sangat jauh di atas gaji dan tunjangan Nadiem Makarim sebagai menteri.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menunjuk Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam kabinet periode 2019-2024.

Penunjukan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan Kebudayaan pada Kabinet Indonesia Maju diumumkan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Pengumuman dilakukan tiga hari setelah Jokowi dilantik sebagai presiden di Gedung DPR/MPR, Minggu (20/10/2019).

Alasan Jokowi Pilih Nadiem Makarim Mendikbud

Presiden Jokowi menjelaskan alasan di balik langkahnya memilih pendiri Gojek, Nadiem Makarim, sebagai Mendikbud.

Hal ini menjawab pertanyaan banyak pihak yang tak menyangka Nadiem Makarim akan menjadi Mendikbud.

Pasalnya, Nadiem Makarim dinilai tak memiliki latar belakang di sektor pendidikan.

Namun, Jokowi menilai latar belakang Nadiem Makarim yang mendirikan perusahaan rintisan berbasis teknologi seperti GoJek justru menjadi modal tersendiri.

Ia meyakini sosok Nadiem Makarim bisa menggunakan keahliannya di bidang teknologi untuk menerapkan standar pendidikan yang sama bagi 300 ribu sekolah dengan 50 juta pelajar yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Bayangkan mengelola sekolah, mengelola pelajar, manajemen guru sebanyak itu, dan dituntut oleh sebuah standar yang sama," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/10/2019).

"Kita diberi peluang setelah ada yang namanya teknologi, yang namanya aplikasi sistem yang bisa membuat loncatan. Sehingga yang dulu dirasa tidak mungkin sekarang mungkin," ujar dia.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved