Dinsos Luwu Timur Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Pasar Malili
Sukarti mengatakan bantuan yang diserahkan mungkin tidak bisa menggantikan barang dan benda korban yang sudah hilang.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Luwu Timur menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran Pasar Malili, Desa Baruga, Kecamatan Malili, Selasa (22/10/2019).
Pasar Malili terbakar pada Jumat (18/10/2019). Bantuan diserahkan simbolis berupa peralatan dapur, bahan makanan, sarung, dan kebutuhan pokok lainnya.
Baca: Ribuan Warga Peringati Hari Santri Nasional di Bone
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Luwu Timur, Sukarti berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban korban kebakaran.
"Serta dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari pasca musibah," kata Sukarti usai menyerahkan bantuan.
Baca: Syahrul Yasin Limpo Calon Menteri, Ganti Susi Pudjiastuti Andi Amran Sulaiman? Tak Lewat Surya Paloh
Sukarti mengatakan bantuan yang diserahkan mungkin tidak bisa menggantikan barang dan benda korban yang sudah hilang.
"Tapi semoga ini bisa sedikit meringankan beban korban kebakaran," tutur Sukarti.
Baca: VIDEO: Suasana Pemberian Ganti Rugi Proyek Rel Kereta Api di Maros
Kebakaran menghanguskan sekitar tujuh rumah warga, empat los dan satu gudang penyimpanan barang.
Berdasarkan data Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP-Damkar) Luwu Timur, ada 11 pedagang yang tempat jualannya ludes terbakar.
Baca: Murid SD di Palopo Melahirkan Setelah Dicabuli, Pelaku Teman Dekat Ibu Kandung Korban
Sementara Kasat Reskrim Polres Luwu Timur, Iptu Elli Kendek mengatakan berdasarkan hasil olah TKP unit identifikasi reskrim titik api berasal dari adanya korsleting listrik.
"Korsleting listrik dari gudang milik saudara Hamka Yahya," tutur Elli. Hamka Yahya (39) warga Dusun Langaru, Desa Baruga.
Baca: Video Syur Mirip Gisella Anastasia Viral di WhatsApp (WA), Eks Gading Marten Kaitkan Status Janda
Itu dibenarkan Hamka Yahya. Pemilik Toko Bang Hasan mengaku melihat titik api dan kepulan asap dari gudang barang campuran miliknya.
Kasatpol PP dan Damkar Luwu Timur, Indra Fawsi mengatakan tiga unit Damkar Luwu Timur diterjunkan memadamkan api dibantu dua unit Damkar/fire Rescue PT Vale Indonesia.
"Kerugian materil ditaksir mencapai Rp 750 juta. Korban jiwa nihil," katanya.
Baca: Video 3 LINK Live Streaming Liga Champions Juventus vs Lokomotiv Moskow - Nonton di Sini Live KoraTV
Hasil Patungan, The Maczman Bantaeng Bantu Korban Kebakaran di Cabodo
Kelompok suporter PSM yakni the maczman zona Bantaeng membantu korban kebakaran di Kampung Cabodo, Kelurahan Bonto Sunggu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng Sulsel.
Bantuan tersebut diserahkan langsung pengurus dan anggota the Maczman Bantaeng, Jumat (18/10/2019) kemarin.
Mereka memberikan kebutuhan korban kebakaran berupa sembako, pakaian layak pakai dan sejumlah uang tunai.
Baca: Sosok di Balik Foto Presiden dan Wapres, Darwis Triadi Ungkap Momen saat Potret Jokowi-Maruf Amin
Baca: 3 Alasan Ustadz Abdul Somad Mundur dari PNS UIN Suska Riau, Bukan Gegara Prabowo Subianto - Jokowi
Baca: KABAR BURUK Irwansyah Bos Kue Artis Kekinian, Selebgram Medina Zein Gugat ke Polisi, Kasus Apa?
"Dengan memberikan bantuan tersebut kiranya dapat mengurangi beban para korban kebakaran," kata Nur Ichsan Rivai atau akrab disapa Obay, Sabtu (19/10/2019) siang.
Ketua The Maczman zona Bantaeng itupun berharap para warga korban kebakaran dapat bersabar dalam menghadapi ujian yang diberikan Tuhan.

Bagian devisi Humas The Maczman Bantaeng, Awwalul Hannan menambahkan membantu orang yang membutuhkan sudah menjadi proker teman-temannya.
Dana yang dikumpul dari hasil patungan mereka gunakan untuk membantu warga.
"Hasil patungan para member The Maczman Bantaeng, ini juga merupakan proker ketika ada bencana atau musibah," kata pria yang akrab disapa Nanag tersebut.
Sebelumnya, kebakaran melanda pemukiman warga di Cabodo, Kelurahan Bonto Sunggu, Kecamatan Bissappu, Bantaeng, Sulsel, Senin (14/10/2019).
Kebakaran tersebut menghanguskan tiga rumah warga, sementara tiga lainnya juga terdampak.
Tiga rumah tersebut masing-masing milik Dg Rasiman (50) Dg Tari (40) dan Dg Manjjeng.
Kebakaran Hutan Pinus dan Kopi di Uluere Bantaeng
Kebakaran lahan kembali terjadi di kabupaten berjuluk Butta Toa tepatnya di Gunung Loka, Desa Bonto Marannu, kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng, Sulsel, Sabtu (19/10/2019).
Kebalaran tersebut melanda lahan pohon pinus dan kopi milik warga.
Kondisi lahan yang mudah terbakar membuat api sulit untuk dipadamkan.
Baca: Sosok di Balik Foto Presiden dan Wapres, Darwis Triadi Ungkap Momen saat Potret Jokowi-Maruf Amin
Baca: 3 Alasan Ustadz Abdul Somad Mundur dari PNS UIN Suska Riau, Bukan Gegara Prabowo Subianto - Jokowi
Baca: KABAR BURUK Irwansyah Bos Kue Artis Kekinian, Selebgram Medina Zein Gugat ke Polisi, Kasus Apa?
Ditambah angin kencang menyulitkan warga dan personel Damkar melakukan pemadaman api yang membakar areal pohon pinus dan kopi tersebut.
Warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya yakni menggunakan dedaunan.
Membantu pemadaman api, dua unit mobil damkar Bantaeng dan 12 personel diterjungkan.
"Kita terjunkan dua armada mobil Damkar juga 12 anggota untuk membantu proses pemadaman," kata Kasi Ops Damkar Bantaeng, Irfan Nurmin.
Ia menambahkan penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan Polisi.
"Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan Polisi, jadi hingga saat ini belum diketahui penyebabnya," pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan proses pemadaman masih berlangsung yang diketahui kebakaran mulai terjadi sejak malam hari.
Sebelumnya, Dua hektare lahan jati di Kampung Passangarrang, Desa Tanah Loe, Kecamatan Gantarangkeke, Bantaeng juga ludes terbalar, Rabu (9/10/2019).
Kejadian yang terjadi sekitar pukul 23.40 Wita itu sempat membuat warga panik.
Lahan yang terbakar tersebut diketahui milik H Mu'ing.
Satu mobil armada kebakaran milik Damkar Bantaeng diterjungkan ke lokasi kejadian.
Tujuh orang personel Damkar Bantaeng berhasil memadamkan api sehingga tak menjalar ke lahan lainnya.
Koordinator operasi Damkar Bantaeng Irfan Nurmin mengungkapkan kebakaran dipicu akibat kelalaian.
"Diduga faktor kelalaian yakni dengan membakar sampah sembarangan dan merembes kelahan jati," kata Dia, Kamis (10/10/2019) siang.
Pria yang akrab disapa Irfan itupun berharap warga tak membakar sampah sembarangan apalagi di musim kemarau seperti ini.
"Kami berharap kepada masyarakat supaya membakar sampah pada saat musim kemarau mengingat cuaca yang sangat panas dan angin kencang dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan, dan lahan dengan cepat," pungkasnya.
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
(*)