Kakanwil Kemenkumham Sulsel Priyadi ke Lapas Maros, Tuangkan Air ke Ember WBP hingga Terima Buku
Ada ratusan ember yang berjejer yang diisi langsung oleh Kakanwil dengan sabar dan tetap senyum.
Penulis: Amiruddin | Editor: AS Kambie
“Sebagai insan pengayoman, kita adalah keluarga. Kita harus saling mengisi dan saling membantu serta membangun harmonisasi dalam menjalankan tugas,” jelas Priyadi.
Dia pun menekankan perlunya menguatkan kompetensi, skill, dan etika. “Perkuat kompetensi kalian, kuasai dan tingkatkan skill serta tetap menjaga sopan santun karena kita membina manusia yang akan kembali ke masyarakat,” katanya.
Buku “Biarkan Saja Metronom Itu”
Di sela-selakunjungannya, Kakanwil Kemenkumham Sulsel Priyadi yang juga punya minat dan perhatian di bidang literasi ini menerima buku kumpulan hasil Sayembara Penulisan Puisi, Cerpen dan Essai antar Warga Binaan Pemasyarakatan se Indonesia. Buku itu berjudul “Biarkan Saja Metronom Itu”.
Didampingi Kalapas beserta seluruh Pimpinan Lapas Kelas II A Maros, Priyadi menerima buku tersebut dari Inisiatior Pustaka Jeruji Indonesia Salahuddin Alam Dettiro menyerahkan buku tersebut.
“Ini merupakan kumpulan tulisan para pemenang Sayembara antar WBP se-Indonesia, berkenan Bapak Kakanwil dapat menerimanya,” kata Dettiro, yang juga akrab disapa Al Amin
“Saya menyambut baik dan berterima kasih atas terbitnya buku ini,” ujar Priyadi. Dia menatap sampul buku kemudian membukanya.
“Gerakan literasi ini perlu ditumbuhkembangkan sebagai bagian dari gerakan pembinaan yang lebih luas,” ujar Priyadi.
Menurutnya, menulis adalah saksi sejarah. “Kegiatan kepenulisan seperti ini senantiasa akan menjadi dokumentasi penting perjalanan sejarah, termasuk karya-karya fiksi yang mengguncang dunia,” jelas Priyadi.
Kalapas Kelas II A Maros di sela-sela kunjungan Kakanwil Kemenkumham Sulsel mengemukakan bahwa seluruh arahan dan petunjuk Kakanwil senantiasa akan diejawantahkan.
“Semua arahan, saran, masukan, dan petunjuk beliau dalam mengelola dan mengembangkan pembinaan di Lapas senantiasa akan kami jalankan,” kata Indra.(*)