CitizenReporter
Untuk Kepentingan Riset, Prof Rahim Yunus Temui Mahasiswa Indonesia di Iran
Dia menemui dan berbincang dengan mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Universitas Internasional al Mustafa cabang Gorgan, Kamis (17/10).
Penulis: CitizenReporter | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM - Guru Besar Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, Bidang Ilmu Sejarah Islam, Prof Dr H Abd Rahim Yunus, M.A, kunjungan ke Iran.
Dia menemui dan berbincang dengan mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Universitas Internasional al Mustafa cabang Gorgan, Kamis (17/10/2019).
Didampingi istri, Mantan Wakil Rektor II UIN Alauddin Makassar ini akan berada di Iran selama dua pekan untuk melakukan riset mengenai kerukunan umat beragama di Iran.
Ingat Audrey? Siswa SMP yang Viral Dikeroyok Temannya, Kini Punya Pekerjaan Baru
Viral, Spanduk Beli Rumah Gratis Janda Muda, Anda Masih Jomblo? Simak Penjelasannya
Bus Jemaah Umrah Kecelakaan di Madinah, Ada WNI jadi Korban?
Setelahnya akan melanjutkan kunjungan studi ke Turki untuk melakukan riset yang sama.
Di hadapan tujuh mahasiswa Indonesia di kota Gorgan Iran, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jam'iyyatul Islamiyah Provinsi Sulsel menjelaskan, tujuan keberadaannya di Iran.
Tujuannya adalah menjalankan tugas dari Kementerian Agama untuk melihat langsung kehidupan toleransi beragama di Iran.
Termasuk hubungan antar pengikut mazhab Islam yang berbeda Sunni dan Syiah.
Menurutnya angka intoleransi di Indonesia saat ini semakin meningkat dan keutuhan NKRI sedang dipertaruhkan dengan semakin menguatnya politik identitas.
Baginya sudah menjadi kebutuhan mendesak untuk menemukan solusi segera.
"Diantara yang harus dilakukan adalah belajar dari negara-negara Islam yg relatif aman dan punya pengalaman mengelola perbedaan seperti di Iran dan Turki.
Meski Islam mayoritas tapi tetap mampu mengembangkan sikap toleran pada umat beragama lain yang minoritas," jelasnya.
"Sebenarnya target kami selain mengunjungi Iran dan Turki adalah juga melihat langsung kehidupan beragama di Lebanon, yang justru lebih plural dan kompleks masalahnya dibanding Turki dan Iran,"
Ingat Audrey? Siswa SMP yang Viral Dikeroyok Temannya, Kini Punya Pekerjaan Baru
Viral, Spanduk Beli Rumah Gratis Janda Muda, Anda Masih Jomblo? Simak Penjelasannya
Bus Jemaah Umrah Kecelakaan di Madinah, Ada WNI jadi Korban?
"Namun mereka mampu mengelola dengan baik, hanya saja sayangnya visa untuk ke Lebanon tidak juga keluar," kata dia.
Lebih lanjut ulama NU yang juga aktif sebagai Ketua Umum Forum Kerukunan Umat Beragama Sulawesi Selatan tersebut, menyebut kebudayaan Indonesia sesungguhnya kaya oleh budi pekerti luhur, keramahan, toleran, tepa selira dan saling menghargai.
Hanya saja menurutnya saat ini mendapat tantangan dan ujian dengan maraknya pemahaman yang memaksakan kehendak dan bahkan sampai melakukan tindakan kekerasan pada kelompok yg berbeda.