Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rocky Gerung: Meja Makan yang Disiapkan oleh Cebong Dapatnya oleh Kampret, Mereka Dapat Tulang

Rocky Gerung: Meja Makan yang Disiapkan oleh Cebong Dapatnya oleh Kampret, Mereka Dapat Tulang

Editor: Ilham Arsyam
Youtube
Rocky Gerung 

Rocky Gerung: Meja Makan yang Disiapkan oleh Cebong Dapatnya oleh kampret, Mereka Dapat Tulang

TRIBUN-TIMUR.COM - Rocky Gerung menilai ada kecerdasan politik yang dimiliki Ketum Gerindra Prabowo Subianto dalam membaca situasi politik.

Hal itulah yang menurut Rocky Gerung, membuat publik bertanya-tanya apakah Prabowo Subianto akan masuk ke pemerintahan atau tetap menjadi oposisi.

Meski begitu, Rocky Gerung tetap berharap Prabowo Subianto sebagai oposisi konsisten berada di luar pemerintahan saat kalah dalam Pilpres 2019.

Namun jika Prabowo Subianto masuk dalam kabinet, ia menduga Prabowo Subianto akan jadi orang kedua di pemerintahan secara politik.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube tvOneNews Rabu (16/10/2019), Rocky Gerung mengatakan bahwa publik saat ini tengah menunggu apa yang jadi esensi dari pertemuan Jokowi dengan Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

"Karena tidak ada kepastian dari presiden, penundaan itu, di dalam peribahasa di dalam penundaan ada keragu-raguan atau kejahatan, mudah-mudahan keragu-raguan. Di dalam penundaan itu orang menuntut apa sebetulnya esensi dari pertemuan ini," katanya.

Kemudian dalam penantian publik atas kepastian dari Presiden itu, menurut Rocky Gerung, Prabowo adalah orang yang cerdik membaca situasi tersebut.

"Jadi dia manfaatkan situasi itu dengan muter sebagai politisi, sekedar untuk memberi tahu saya mengerti politik untuk itu saya menunggu. Di dalam penungguan itu daripada bengong, cari kawan atau cari isu aja," jelasnya.

Menurut Rocky Gerung, dari safari politik yang dilakukan Prabowo Subianto tersebut tidak ada goals atau tujuannya.

"Bagi saya tidak ada goalsnya, hanya ingin memberi tahu saya orang politik dan saya paham politik, kalian yang datang ke saya ingin tahu politik kan. Memberi keyakinan pada publik bahwa ia paham apa itu politik," ungkapnya.

Baca: KRONOLOGI Kanit Laka Lantas Polres ‎Temanggung Terciduk Ngamar di Hotel Bareng Istri Orang

Baca: Bocoran Langsung dari Jokowi! Gini Nasib Menteri Lama di Kabinet Baru, Sebut Nama yang Diganti

Lebih lanjut Rocky Gerung mengatakan kalau Prabowo telah mengeluarkan langkah kuda L, sehingga ia menunggu pion siapa yang maju ke depan.

"Sekarang kan terkunci, Prabowo membuka langkah catur pertama itu. Lain kalau misalnya sebulan lalu, Pak Jokowi langsung mengatakan ini postur kabinet saya, orang gak akan ribut segini kan, dan Pak Prabowo juga nggak akan bikin semacam kalkulasi politik yang bikin orang menduga-duga kan," jelasnya.

Ia juga mengatakan, politik itu dalilnya seni tentang yang mungkin, dan orang menunggu itu siapa yang mungkin, sementara Prabowo Subianto menaikkan satu oktaf seninya itu, bagi dia politik adalah sesuatu yang tidak mungkin.

"The end-nya adalah apa langkah bidak hitamnya, jadi orang menunggu reaksi presiden apa. Kan presiden membaca semuanya ini, Pak Jokowi kan membaca apa artinya pertemuan dengan Airlangga, Mega segala macam, Pak Jokowi kan belum sebut apa," kata dia.

Dalam waktu menunggu itu, kata Rocky Gerung, yang kemudian ribut adalah cebong dan kampret.

"Yang jelas bahwa meja makan yang disiapkan oleh cebong dapatnya oleh kampret, mereka dapat tulang makanya cebong marah ke saya. Saya bilang marahnya ke Prabowo dong, kalian gak mampu bikin list siapa yang diundang dan gak diundang, sekarang prabowo membuka kebekuan politik, kan itu soal yang biasa saja," ungkapnya.

Meski begitu, ia tak menampik bahwa ada manufer yang dilakukan oleh Prabowo Subianto pasca kalah di Pilpres 2019 ini.

"Jadi poinnya adalah, dalam kebekuan politik ada langkah dibuat oleh prabowo. Orang mau tafsirkan ambisi berlebihan atau dia memang diminta Jokowi untuk jadi negosiator dengan kekuatannya yang lain. Itu kita tunggu ucapan resmi Jokowi, saya nggak mungkin menduga itu," katanya.

Kemudian yang bisa ia duga yakni kecerdasan Prabowo untuk membaca situasi ini.

"Itu dalam kacamata pragmatis. Kalau dalam value, poin saya tetap Prabowo seharusnya ada di luar, itu yang disebut survival value dalam demokrasi, oposisi itu kalau kalah ya di luar, tapi karena orang nggak kritik itu jadi saya ambil itu," tambahnya.

Baca: Foto-foto Momen Romantis Papa Online Sandiaga Uno dan Istri Nur Asia saat Liburan di Korea Selatan

Baca: Prabowo Subianto Sudah Mesra dengan Jokowi Kenapa Rocky Gerung Bintang ILC TV One Masih Kritik RI-1?

Kemudian saat ditanya jika akhirnya Prabowo Subianto gabung ke kabinet, Rocky Gerung menilai Ketum Gerindra itu akan jadi menteri yang paling disorot.

"Saya bayangkan misalnya Pak Prabowo di dalam, sidang kabinet pertama pasti soal kebijakan jangka pendek, apa yang musti diatasi, isu Internasional, perang China selatan, soal HAM, apalagi? Isu rill ekonomi, yaitu hutang yang mustri dibayar bulan Januari dari mana duitnya. Apalagi? keresahan politik identitas. Jadi kabinet pertama itu melumpuhkan udah banyak betul. Sekarang shuternya siapa itu? Kan harus ada satu menteri yang paham secara lengkap kompleksitas isu itu. Mungkin seseorang paham, tapi tidak ada inisiatif untuk mengucapkan di publik," jelasnya.

Menurutnya, satu-satunya orang yang memiliki kemampuan itu adalah Prabowo Subianto.

"Prabowo itu punya kemampuan untuk mengambil isu itu dan mengucapkan ke publik, jadi minggu pertama warna Prabowo akan dominan di kabinet, Pak Maruf Amin, ya memang dipilih oleh Jokowi sebagai forgeter, bukan orang yang mampu merumuskan kebijakan," kata Rocky Gerung.

Ia pun mengatakan bahwa secara politik Prabowo Subianto akan menjadi orang kedua Jokowi.

"Bukan menggantikan, tapi secara politik iya, orang akan merasa sebetulnya orang kedua atau setengah dari kabinet itu Prabowo, kan jejak politik Prabowo itu lengkap maksud saya," katanya.

Bahkan, menurutnya jika Sandiaga Uno juga masuk dalam kabinet, ia akan jadi orang ketiga di pemerintahan.

"Nggak mungkin ada figur lain yang bisa katakanlah jadi inisiator tadi. Dan kalau Sandi ada di situ dia akan jadi orang ketiga, sebagai menteri yang tahu banyak soal. Karena dia bilang kan saya kembali. Jadi dia mengambil posisi untuk jadi politisi, dan saya apresiasi itu," tandasnya.

 Legowo Tak Dapat Jatah Kursi Jika Prabowo Masuk Kabinet, Politisi Nasdem: Jokowi Tetap Presidenku

 Soal Isu Prabowo Jadi Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar: Beliau Ingin Berkontribusi terhadap Bangsa

Akademisi Rocky Gerung dikabar kini tak lagi sejalan dengan Prabowo Subianto.

Hal itu terungkap usai bertemu dengan tokoh pers Ilham Bintang.

Berikut catatan Ilham Bintang yang dikutip Tribunnews:

Catatan Ilham Bintang

Rocky Gerung berpaling.

Rocky Gerung oposisi terhadap Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra.

Saat berkunjung ke Markas C&R kemarin, kemudian dilanjutkan dengan santap siang di rumah, kami terlibat diskusi panjang tentang kondisi bangsa pasca Pilpres.

Selesai bersantap gulai kepala ikan kakap “Medan Baru” yang disiapkan isteri, Ades Tamin, Roger membuat deklarasi.

Hari itu ia nyatakan beroposisi kepada Prabowo.

Rocky Gerung akan “road show” berkeliling Tanah Air untuk mengajak kampret beroposisi pada Ketua Umum Gerindra itu.

Alasannya, “ karena Prabowo sudah bergabung dalam kubu pemerintah!”

Rocky Gerung bersama dua tokoh pers, yaitu wartawan senior Marah Sakti Siregar dan Ketua Dewan Kehormatan PWI Ilham Bintang.
Rocky Gerung bersama dua tokoh pers, yaitu wartawan senior Marah Sakti Siregar dan Ketua Dewan Kehormatan PWI Ilham Bintang. (Ilham Bintang untuk Wartakotalive.com)

Rocky Gerung (Roger) mengingatkan komitmennya dulu, dua belas menit setelah pelantikan Presiden baru — siapa pun yang terpilih— maka saat itu dia akan beroposisi.

“Sekarang, Prabowo sudah bergabung dengan Jokowi sebelum pelantikan. Makanya, saya majukan deklarasi saya beroposisi, menjadi mulai hari ini, “ sambungnya.

Roger juga akan roadshow ke kubu Cebong supaya mengusir Prabowo dari kubu mereka. “ Nggak butuh tokoh seperti dia, nyampah-nyampahin negeri aja,” tandasnya.
Serius.

Rocky Gerung berada di Graha C&R sejak Sabtu (12/10) pagi hingga petang.

Menyusul kemudian “Manusia Merdeka” Said Didu.

Pagi itu ada taping program talkshow politik “ Sarita: Sarinya Berita” untuk RealitaTV di channel youtube.

Mereka berdua tampil dalam acara itu. Host program ini Rahma Sarita, mantan presenter TVOne.

Gerindra dan Demokrat Fiks Dapat Jatah Menteri Usai Prabowo dan SBY Bertemu Jokowi?

Gerindra dan Demokrat Fiks Dapat Jatah Menteri Usai Prabowo Subianto dan SBY Bertemu Jokowi? Ini Sinyalnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sinyal bergabungnya Partai Gerindra dan Demokrat usai bertemu dua pimpinan partai tersebut di Istana Merdeka.

Kamis (10/10/2019), Jokowi mengundang Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pada hari berikutnya, Jumat (11/10/2019), giliran Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diundang ke Istana.

Kedua tokoh tersebut sama-sama diterima Jokowi di Ruang Jepara, Istana Merdeka menjelang sore.

Pertemuan pun dilaksanakan secara tertutup dari awak media.

Tetapi topik pembicaraannya, sama-sama membahas kemungkinan kedua partai itu masuk ke dalam koalisi pemerintah.

"Kami bicara itu (gabungnya Demokrat) tapi belum sampai sebuah keputusan," ujar Jokowi usai bertemu SBY dikutip dari Tribunnews.com.

Diakui Jokowi, pembahasan potensi Demokrat merapat ke pemerintah, belum sampai ke tahap penyodoran nama untuk dijadikan menteri.

Baca: Reaksi Tak Terduga Istri Dandim Kendari Saat Dampingi Suami Kolonel Hendi Suhendi Dicopot, Cuitan

Baca: Cobaan Wiranto dan Keluarga, Kehilangan 2 Anak, Cucu Meninggal, Kini Menkopolhukam Ditusuk, Kondisi

Baca: #SaveJapan, Dahsyatnya Typhoon Hagibis yang Ancam Jepang, Dampak Badai Topan ke Indonesia? Kata BMKG

Namun banyak kalangan memprediksi, nama putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono dimajukan untuk membantu Jokowi di kabinet.

Hal ini diperkuat pernyataan Jokowi ketika ditanya awak media, apakah susunan kabinet periode dua akan berubah setelah bertemu SBY.

"Mungkin ada beberapa pertimbangan, masih bisa (berubah usai bertemu SBY)," ujar Jokowi usai bertemu anak-anak Papua yang diundang ke Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Pembicaraan potensi gabung ke koalisi, juga dibahas antara Jokowi dan Prabowo selama bertemu empat mata kurang lebih 45 menit sejak pukul 15.00 WIB.

Tetapi, soal merapatnya Gerindra ke pemerintah pada hari itu belum diputuskan secara bulat.

"Bicara yang berkaitan dengan masalah koalisi, tapi ini belum final. Kami sudah bicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra masuk koalisi kami (pemerintah)," ujar Jokowi usai bertemu Prabowo.

Meski sudah bicara potensi koalisi, Jokowi menyebut Prabowo sama seperti SBY.

Sama-sama belum sampai ke tahap memberikan nama kadernya untuk dijadikan menteri.

"Tadi saya sampaikan, masih belum final. Kalau nanti sudah final, baru nanti kami sampaikan," ucap Jokowi.

Berbalas dengan Jokowi, Prabowo memberi sinyal.

Menurut mantan Calon Presiden rival Jokowi tersebut Gerindra siap membantu pemerintah dalam memajukan Indonesia ke depan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dua digit.

"Kami ingin membantu, kami siap membantu bila diperlukan. Kalau umpamanya kami tidak masuk kabinet, kami tetap akan loyal, disebagai penyeimbang," tutur Prabowo.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Rocky Gerung: Kalau Ketum Gerindra di Kabinet, Publik Merasa Orang Kedua di Pemerintahan itu Prabowo, https://bogor.tribunnews.com/2019/10/16/rocky-gerung-kalau-ketum-gerindra-di-kabinet-publik-merasa-orang-kedua-di-pemerintahan-itu-prabowo?page=all.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved