Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mengutamakan Kepuasan Pasien, Berikut Alasan Tepat Berobat di Penang Adventist Hospital

Fasilitas- fasilitas tersebut menghadirkan serangkaian penawaran layanan kelas dunia yang mudah diakses dan dengan biaya yang terjangkau.

Editor: Ilham Mulyawan Indra
ilham mulyawan
Suasana di depan Rumah Sakit Penang Adventist Hospital 

Tujuannya untuk menjalani pengalaman wisata kesehatan yang ditawarkan oleh Malaysia Healthcare.

MHTC merupakan organisasi yang didirikan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia, saat ini MHTC berada di bawah naungan Kementerian Keuangan Malaysia, sebagai fasilitator bagi pasien-pasien yang ingin berobat di Malaysia.

Kepada awak media, CEO MHTC, Sherene Azli mengungkapkan bahwa sebagai agensi pemerintah Malaysia di bidang kesehatan, pihaknya berkewajiban memfasilitasi warga negara lokal maupun asing yang ingin berobat di Negeri Jiran tersebut.

Saat ini ada 73 rumah sakit swasta se-Malaysia menjadi rekanan MHTC yang tersebar di Kota Penang, Kuala Lumpur, Sabah hingga Melaka.

"Dan semuanya sudah akreditasi internasional, " ungkap Sherene saat jumpa media di St Giles Hotel, Penang, Minggu (13/10/2019) malam.

Fakta menarik yang diungkapkannya, pasien yang berobat di Malaysia melalui MHTC terbanyak dari Indonesia.

Pada tahun 2018, sebanyak 1,2 juta jiwa yang menjalani pengobatan, 80 persen atau 900 ribu orang merupakan WNI.

"Sehingga untuk tahun 2019 kami targetkan warga negara Indonesia berobat di Malaysia sudah lebih satu juta orang. Karena dari tahun 2017 ke 2018 saja ada peningkatan jumlah mencapai 16 persen," kata Sherene.

Pelayanan cepat dan biaya terjangkau menjadi keunggulan utama MHTC.

Tak heran, pasien yang ingin berobat bahkan akan dijemput di bandara untuk segera dibawa ke rumah sakit menjalani perawatan.

"Akses pun cepat. Seperti misal ingin ketemu dokter spesialis hari ini pun bisa dilakukan, " paparnya.

Sherene juga menambahkan, meski bergerak di bidang kesehatan, namun pihaknya tak serta merta menganjurkan pasien atau rumah sakit mengambil tindakan operasi begitu saja.

"Jika masih bisa medical check up dan jalani terapi, kenapa harus langsung operasi. Tidak begitu, disini kami utamakan adalah kepercayaan dari pasien. Membuat mereka senyaman mungkin seperti berada di rumah sendiri," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved