Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dijemput dan Dipulangkan dari Pelabuhan Makassar, Pengungsi Wamena: Terima Kasih Bupati Luwu Timur

Mereka langsung dipulangkan ke Luwu Timur dari Pelabuhan Makassar menggunakan tiga unit bus Alam Indah.

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Sudirman
Ivan Ismar
Thorig Husler menjemput dan memulangkan pengungsi Luwu Timur korban kerusuhan Wamena, Papua, tiba di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) 

TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Korban kerusuhan Wamena, Papua, tiba di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (14/10/2019) malam.

Sebanyak 70 orang diantaranya adalah warga yang berasal dari Kabupaten Luwu Timur.

Mereka langsung dipulangkan ke Luwu Timur dari Pelabuhan Makassar menggunakan tiga unit bus Alam Indah.

Grazioso Music School Makassar Hadirkan Amelia Tionanda

Warga Enrekang Dihebohkan Dengan Temuan Tulang dan Tengkorak di Sungai Saddang

Pilkades Enrekang 2019, Istri Tantang Suami di Batu Kede Masalle

Bupati Luwu Timur Thorig Husler, menjemput dan memimpin pemulangan seluruh pengungsi Luwu Timur.

Husler menunggu sekitar tiga jam lebih di Pelabuhan Makassar, sebelum KM Sinabung yang membawa warganya tiba di pelabuhan.

"Terima kasih banyak pak bupati, terima kasih pak," kata sejumlah pengungsi kepada Husler sebelum masuk ke dalam bus

"Sama-sama dek, yang utama kita semua selamat dan bisa berkumpul dengan keluarga," balas Husler.

Ikut dalam penjemputan Kepala Dinas Kesehatan, April, Kepala Dinas Sosial, Sukarti, Kepala Dinas Pendidikan, La Besse.

Hadir juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muh Zabur, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Askar, Kepala Dinas PU Syahrir.

Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Hamris Darwis, Kabag Humas dan Protokol Muh Rizki, Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Budiman Hakim dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Halsen.

Baru Tiba di Makassar, Pengungsi Papua Harap Bisa Kembali Lagi ke Wamena

Pengungsi Wamena Papua asal Makassar berharap, bisa kembali lagi ke Wamena.

Hal itu dikatakan Bilga (35), saat ditemui di ruang tunggu Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Selasa (15/10/2019) dini hari.

Sebelum Lawan Palopo United di Liga 3 Sulsel, Begini Persiapan Persijo Jeneponto

" Ya saya dan keluarga harap bisa kembali ke sana (Wamena), karena disana tempat kerja kami," ungkap Bilga kepada tribun.

Pilkades Enrekang 2019, Istri Tantang Suami di Batu Kede Masalle

Jam Belajar Siswa SMAN 1 Makassar Bakal Dipangkas, Ini Penyebabnya

Rektor UNM Monev KKN Keaksaraan UNM di Bone, Bupati Andi Fashar Beri Pujian, Begini Apresiasinya?

Bilga bersama suaminya, Aleksander (38) dan dua anaknya merupakan pengungsi Wamena Papua, asal Kota Makassar.

Bilga merupakan warga Jl Irian, Wamena, Papua. Dia, Bilga adalah seorang guru di salah satu Sekolah Dasar (SD) Wamena.

"Saya harapnya pemerintah bisa pastikan keamanan di Wamena, biar kita bisa balik lagi kesana kalau sudah aman," jelas Bilga.

Bilga bersama keluarganya, adalah empat dari 860 pengungsi yang tiba di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Senin (14/10) malam tadi.

Pengungsi yang didominasi warga Toraja asal Wamena ini, tiba dengan Kapal Motor (KM) Sinabung sekitar pukul 23.30 Wita.

Dirincikan pihak terkait, 860 pengungsi itu, 37 Makassar, Toraja Raya 84, Toraja Utara 614, dan juga Luwu Raya 125 pengungsi.

Kepala Bidang (Kabid) Operasi Lalu Lintas Kepelabuhanan Wilayah Makassar, Triono mengatakan, pengungsi kali ini terbanyak.

"Ini jumlah terbanyak selama kedatangan pengungsi dari Wamena, jumlahnya 860 orang," ungkap Triono kepada wartawan.

Pantauan tribun, kedatangan pengungsi akibat konflik di Wamena ini disambut tim Relawan, TNI Polri, dan keluarganya. 

Laporan Wartawan TribunLutim.com, vanbo19

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved