Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jembatan Gantung Rusak, Siswa di Maros Baru Terpaksa Naik Perahu ke Sekolah

Jembatan Gantung Rusak, Siswa di Maros Baru Terpaksa Naik Perahu ke Sekolah

Penulis: Amiruddin | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/AMIRUDDIN
Kondisi jembatan gantung di Maros Baru, Sabtu (12/10/2019). 

Jembatan Gantung Rusak, Siswa di Maros Baru Terpaksa Naik Perahu ke Sekolah

TRIBUN-MAROS.COM, MAROS BARU - Jembatan gantung di Kelurahan Baju Bodoa, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), saat ini dalam kondisi rusak.

Jembatan gantung tersebut menghubungkan Lingkungan Pakkasalo di Baju Bodoa, dengan Lingkungan Data yang ada di Kelurahan Pallantikang, Maros Baru.

Jembatan tersebut memiliki panjang sekitar 150 meter.

Lokasinya membentang di atas Sungai Maros.

Baca: Kala Kesabaran Segelintir Jamaah Korban Abu Tours Diobati Trio Dokter

Baca: Pangdam XIV Hasanuddin Hadiri Upacara Pencopotan Dandim 1417 Kendari, Ini Penggantinya

Baca: #SaveJapan, Dahsyatnya Typhoon Hagibis yang Ancam Jepang, Dampak Badai Topan ke Indonesia? Kata BMKG

Pantauan tribun-maros.com, Sabtu (12/10/2019) siang, lantai jembatan yang terbuat dari besi plat itu, terlihat mulai terbuka.

Lantai yang terbuka, bukan hanya yang berada di Pakkasalo.

Tetapi juga bagian jembatan yang berada di Lingkungan Data, Kelurahan Pallantikang.

Seorang murid SMP yang tiap hari melewati jembatan itu, Farid (14), mengatakan sudah hampir seminggu jembatan tersebut rusak.

Akibatnya, ia terpaksa menggunakan perahu, agar bisa menyeberang menuju sekolahnya.

"Biasanya lewat jembatan kalau ke sekolah. Tetapi jembatan rusak, makanya kami naik perahu," ujarnya, saat ditemui tribun-maros.com.

Farid dan teman-temanya yang berasal dari Lingkungan Data, memilih menggunakan perahu, karena jaraknya lebih dekat.

"Jalan lainnya, harus ke kota dahulu. Itu jaraknya lebih jauh," ujarnya.

Perahu yang hampir sepekan menjadi langganan Farid, tidak lah gratis.

Kondisi jembatan gantung di Maros Baru, Sabtu (12/10/2019).
Kondisi jembatan gantung di Maros Baru, Sabtu (12/10/2019). (TRIBUN TIMUR/AMIRUDDIN)

Pemilik perahu, Upe (40) mengaku menarik biaya seribu hingga dua ribu rupiah per orang.

"Kalau anak sekolah yang tidak punya uang, biasa saya gratiskan. Kasihan juga, mereka harus cepat ke sekolah, agar tidak terlambat," ujar Upe.

Penelusuran tribun-maros.com, melalui Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Maros, proyek pembuatan jembatan gantung itu menghabiskan anggaran sekitar Rp 950 juta.

Anggaran tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Maros 2017.

Proyek tersebut tampak dikerjakan oleh CV Daya Guna.

BPBD Bersihkan Sampah di Sungai Maro

Puluhan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros membersihkan aliran Sungai Maros, Jumat (11/10/2019).

Tepatnya di Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, Maros.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Maros, Frans Johan, mengatakan aksi bersih-bersih sungai tersebut, dilaksanakan untuk memperingati bulan pengurangan resiko bencana (PRB).

Pengurus KONI Toraja Utara Dilantik, Dihadiri Mantan Kiper PSM Makassar Joni Kamban

Kisah Cut Nyak Dien Jadi Guru Ngaji Demi Sembunyikan identitas, Gini Saat-saat Terakhir Kehidupannya

 VIDEO Tampak Depan Wiranto Ditusuk Viral Sutradara Ernest Prakasa: Agak Sadis Bilang Rekayasa

Bulan pengurangan resiko bencana diperingati setiap Oktober.

"Sengaja kita memilih Sungai Maros, karena kerap kali kita temui sampah yang mengapung. Padahal aliran sungai ini tepat berada di Kota Maros," kata Frans Johan.

Frans menambahkan, dalam aksi bersih-bersih tersebut, pihaknya menemukan aneka jenis sampah.

Utamanya sampah plastik seperti botol kemasan, kantong kresek, air gelas serta aneka jenis sampah lainnya.

Pengurus KONI Toraja Utara Dilantik, Dihadiri Mantan Kiper PSM Makassar Joni Kamban

Kisah Cut Nyak Dien Jadi Guru Ngaji Demi Sembunyikan identitas, Gini Saat-saat Terakhir Kehidupannya

 VIDEO Tampak Depan Wiranto Ditusuk Viral Sutradara Ernest Prakasa: Agak Sadis Bilang Rekayasa

"Sampah yang kami bersihkan sekitar empat kubik. Kami menggunakan perahu karet, menyusuri pinggir atau bantaran Sungai Maros," ujarnya.

Frans berharap, warga Maros turut membantu pemerintah dalam menjaga kebersihan aliran sungai Maros.

Khususnya warga yang bermukim di bantaran Sungai Maros.

Laporan Wartawan Tribun Timur, @amir_eksepsi

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

A

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved