Akibat Masak Jagung Rebus, Tiga Rumah Warga Eremerasa Bantaeng Ludes Terbakar
Akibat Masak Jagung Rebus, Tiga Rumah Warga Eremerasa Bantaeng Ludes Terbakar
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Suryana Anas
"Kami sudah berkomitmen untuk terus memerangi narkoba dan memberantas narkoba didalam lingkungan Rutan Bantaeng, termasuk seluruh petugas. Kegiatan ini harus diikuti oleh seluruh jajaran tanpa terkecuali," tegas Ishak.
"Saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak dari Dinas Kesehatan Kabupaten, Dokter Bambang Eko Wardoyo dan staf yang telah menyempatkan hadir dan memantau langsung pelaksanaan tes urin ini," tuturnya.

Terakhir, dari total tiga puluh satu orang yang telah menjalani tes urin, semua hasilnya negatif.
Ishak pun menyampaikan beberapa pesan kepada seluruh jajarannya.
"Tetap jaga nama baik UPT, nama baik pemasyarakatan dan nama baik Kementerian Hukum dan Ham RI dengan sama sekali tidak berurusan dengan yang namanya narkoba," tutup Ishak.
Dua Wanita Bantaeng Korban Trafficking Diamankan di Shelter DPPPA Sulsel
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Sulawesi Selatan, saat ini menangani kasus human trafficking atau perdagangan manusia.
Ada dua remaja wanita yang menjadi korban dalam kasus ini. Kadis PPPA Sulsel Andi Ilham Gazaling mengatakan dua korban ini berasal dari kabupaten Bantaeng.
Keduanya 'dijual' ke kafe remang-remang di Parepare.
Baca: Profil Muhammad Nabhan, Qari Bersuara Merdu Asal Sulbar
Mucikari dari dua remaja perempuan ini, tak lain adalah orang dekatnya sendiri.
"Jadi mereka bersahabat, pelaku dan korban saling kenal," kata Ilham, Jumat (11/10/2019).
Menurut Ilham, kasus ini terungkap melalui media sosial Facebook.
Baca: Pansus Hak Angket DPRD Sulsel Diperiksa Polisi, Kadir Halid Pulang Lewat Pintu Narkoba
Orang tua korban menemukan foto anaknya terpajang di akun Facebook mucikari tersebut.
"Jadi ini seolah-olah mengajak kenalan hingga melakukan transaksi," katanya.
Orangtua korban yang minta dirahasiakan namanya ini pun melaporkan hal itu ke polisi untuk dilakukan pengembangan.
Baca: Sudah Empat Bulan Penyuluh Agama di Bone Belum Terima Honor, Totalnya Rp 900 Juta