Suka Duka Kemudikan Kapal Pinisi, Ini Kisah Irdam Sang Skipper
Suka Duka Kemudikan Kapal Pinisi, Ini Kisah Irdam Sang Skipper. 10 tahun mengemudi kapal pinisi banyak hal yang telah dilaluinya.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Suryana Anas
Menurutnya, pengalamannya selama bertahun-tahun naik di kapal pinisi begitu berharga.

"Saya ingat ketika pertama kali mengemudi, saya memberanikan diri meski belum mahir," katanya.
Matanya tetap terjaga karena takut menabrak sesuatu. Terlebih lagi pada zamannya belum secanggih saat ini.
"Kita berpatokan pada kompas dan arah mata angin," katanya.
Namun, hal tersebut bisa dilaluinya seiring dengan pelajaran yang diterimanya selama berlayar.
"Sekarang sudah canggih, pakai handphone sudah bisa download aplikasi," katanya.
Dalam mengemudi pun diakuinya tidak mudah. Perlu fokus dan tenang.
Kerjasama tim pun menjadi poin yang utama.
"Karena biar bagaimanapun, kalau hal tersebut tidak diperhatikan bisa menjadi kendala kedepannya," jelasnya.
Ia pun berharap agar kedepannya, pinisi terus eksis dan tetap dipertahankan sebagai warisan budaya SulSel.
Ia juga berharap masa kejayaan pinisi bisa kembali lagi seperti dahulu saat menjadi kendaraan bagi para pedagang ataupun yang pergi haji.
"Meski sekarang kendaraan ada yang lebih cepat tapi pinisi bukan hal lambatnya tapi bagaimana kita bisa menikmati wisata laut dan merasakan sensasi berlayar berhari-hari dengan menggunakan kapal ini," jelasnya.
Menurutnya, pinisi bisa jadi tujuan wisata terbaik untuk untuk merasakan sensasi berpergian jauh dengan suasana eksotis.
Tribun Timur Ajak Mahasiswa HI Unhas Mengenal Warisan Budaya Kapal Pinisi
Tribun Timur mengadakan Pinisi Field Trip 2019 dengan mengajak mahasiswa Hubungan Internasional (HI) Universitas Hasanuddin, Kamis (3/10/2019).