Profil Prof Emil Salim Dosen UI Kelahiran Sumatera: Disebut Sesat oleh Politisi PDIP, Arteria Dahlan

Dituliskan dalam Website Staff UI, sejak remaja Prof Emil Salim sudah aktif berorganisasi.

Saat perang kemerdekaan, ia dipilih sebagai Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia (IPPI) Sumatera Selatan.

Ketika tahun 1949, ia pernah terpilih sebagai Ketua IPPI Bogor dan anggota Korps Mobilisasi Pelajar Siliwangi.

Melansir dari Wikipedia.com, tahun 1992, ia menjadi Anggota Kehormatan Persatuan Insinyur Indonesia.

Di era Kepresidenanan Susilo Bambang Yudhoyono, Prof Emil Salim pernah menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Indonesia ke-3.

Kemudian, beliau juga pernah beberapa kali menjabat sebagai menteri di era Kepresidenanan Seharto.

Antara lain, Menteri Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup Indonesia, Menteri Perhubungan Indonesia, dan Menteri Negara Bidang Penyempurnaan & Pembersihan Aparatur Negara Indonesia.

Melansir dari website UI Update, Prof Emil Salim dijuluki dengan "Bapak Lingkungan Hidup", dan mengabadikan kariernya untuk meletakkan dasar-dasar perlindungan lingkungan hidup.

Prof Emil Salim sangat serius dalam bidang lingkungan hidup, bahkan beliau adalah orang yang memperkenalkan konsep Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), yang kemudian menjadi prasyarat utama bagi setiap proyek pembangunan.

Tak sampai situ, pada tahun 1994, Prof Emil Salim mendirikan dan menjadi Ketua Umum Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI).

Hal itu mendukung berbagai program pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia dan pemanfaatannya secara adi.

Atas dedikasi dan kontribusinya di bidang pelestarian lingkungan hidup, Prof Emil Salim mendapat apresiasi dan penghargaan dari dunia internasional, di antaranya:

• Zayed International Prize for the Environment dari Uni Emirat Arab (2006)
• Blue Planet Prize ke-15 dari Yayasan Asahi Glass, Jepang (2006)
• The Leader of Living Planet Award dari World Wide Fund (WWF)

Di luar negeri, Prof Emil Salim berkiprah sebagai Penasehat Presiden Bank Pembangunana Asia sejak tahun 2009.

Arteria Dahlan Maki & Tunjuk Prof Emil Salim dengan Kasar, Sudjiwo Tedjo Minta Megawati Turun Tangan

Beragam kritikan terhadap Arteria Dahlan mengalir dengan sangat deras.