Kasat Binmas Polrestabes Makassar AKBP Adzan Subuh, Ganti Nama Setelah Alami Peristiwa Ini
Tidak sedikit orang tua yang memberikan nama ke anaknya dengan menggunakan nama-nama tokoh atau panutan dengan harapan dapat mengikuti jejak sang toko
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemberian nama bagi kebanyakan orang tua, merupakan doa atau harapan bagi anak-anaknya.
Tidak sedikit orang tua yang memberikan nama ke anaknya dengan menggunakan nama-nama tokoh atau panutan dengan harapan dapat mengikuti jejak sang tokoh.
Gisel Gading Rujuk? Nangis-nangis & Bingung Jawab Saat Gempi Minta Bobo Bertiga, Wijin Tak Disebut
Gadis 17 Tahun Disetubuhi Hingga Hamil 2 Bulan, Pelaku Paman atau Ayah Kandung?
Ketua MK Hamdan Zoelva Sebut Mustahil Jokowi Dimakzulkan karena Perppu, Ini Profilnya
Di Australia, Nurdin Abdullah Ungkap Pengelolaan Air di Sulsel Kurang MaksimalIrwandi Burhan Ketua DPRD Definitif dan Indra Jaya Wakil, Legislator Bone Lakukan ini
Namun, berbeda dengan perwira polisi di Kota Makassar ini.
Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Adzan Subuh yang kini menjabat sebagai Kasat Binmas Polrestabes Makassar.
Nama Adzan Subuh yang diberikan orang tuanya itu terbilang unik.
Bukan karena nama itu merupakan nama seorang tokoh. Melainkan, munculnya nama Adzan Subuh itu didasari atas kejadian aneh yang dialami Adzan Subuh di waktu kecil.
Ya, Adzan Subuh yang bernama lahir Ahmad Hibawah dirubah oleh kakeknya lantaran ia sering mengalami sakit saat rambutnya dipotong atau dicukur.

" Nama lahir saya keren sebenarnya, Ahmad Hibawah. Tapi pada saat saya kecil, rambut saya panjang sampai segini (bahu) dan tidak bisa dipotong. Kalau rambut saya dipotong pasti sakit, boleh percaya atau tidak dan itu berlangsung sampai saya masuk umur 5-6 tahun" kata Adzan Subuh saat berbincang santai dengan awak tribun, Selasa (8/10/2019) siang.
Dari fenomena itu, orang tua Ahmad Hibawah kecil pun berinisiatif mengganti nama menjadi Adzan Subuh.
Seolah tak ada perencanaan, nama Adzan Subuh itu muncul seketika kakeknya pulang dari masjid menunaikan salat subuh.
" Nenek saya, orang tua dari bapak saya sepulang dari salat subuh, dia langsung bilang udah, ini anak (Ahmad Hibawah) diganti aja namanya jadi Adzan Subuh," ujarnya.
Dan benar saja, Ahmad Hibawah kecil yang kerap sakit (demam) kalau potong rambut, seketika tidak mengalami sakit lagi pascabernama Adzan Subuh.
" Semenjak diganti nama itu, saya sudah bisa dipotong rambut dan tidak pernah sakit lagi, sampai sekarang," ungkap perwira kelahiran Palembang 30 Desember 1974 ini.
Menurut alumni SEPA PK ABRI Tahun 1999 ini, mengenyam nama Adzan Subuh merupakan berkah tersendiri baginya.
Dengan nama Adzan Subuh ia mengaku cepat dikenal orang banyak.
"Yang jelas saya cepat dikenal, apa orang itu kenal dengan nada miring atau apa yang jelas saya tidak peduli. Malahan dengan nama itu (Adzan Subuh) saya biasa dicari kalau bawa materi," ungkapnya.
Selain cepat dikenal, berkah lain yang dirasakan anak kelima dari tujuh bersaudara ini yaitu nama Adzan Subuh selalu menuntunnya untuk terus berbuat kebaikan.
" Minimal dengan nama itu mengingatkan saya ketika ingin berbuat diluar batas karena saya akan malu dengan nama saya, yang kedua dengan nama itu saya selalu teringat dengan sang pencipta," papar pak Adzan sapaan kantornya.
Oleh ibunya (Haja Salimah Kohar) makna nama Adzan Subuh adalah mengajak ke kebaikan.
"Emmak saya (Haja Salimah Kohar) pernah bilang ke saya, namamu itu sangat-sangat bagus. Adzan itu kan panggilan, Subuh itu kan pada saat orang sangat susah dibangunkan, jadi minimal dengan namamu itu kamu bisa mengajak orang ke arah kebaikan," tuturnya.
Saat ini Adzan Subuh putra kelima daei tujuh bersaudara pasangan Alamrhum Haji Amja Rahmat dan Haja Salima Kohar telah dikaruniai tiga orang anak dari istrinya St Nurjannah Hamid SH, MH, salah satu dosen di kampus UIN Alauddin Makassar. (*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
(*)