Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kecewa, Warga Ko'mara Bakar Kartu Sapi Syamsari-Dede di Takalar

Puluhan warga Ko'mara menggelar aksi unjuk rasa menuntut perbaikan pembayaran permukiman warga yang terdampak lahan, Senin (7/10/2019) siang.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Syamsul Bahri
Ari Maryadi/Tribungowa.com
Aksi unjuk rasa warga Ko'mara yang berujung pembakaran kartu sapi yang dibagikan pasangan Syamsari Kitta - Haji Dede 

TRIBUN-TIMUR.COM, TAKALAR - Rencana pembebasan lahan pembangunan Bendungan Pemmuku Kabupaten Takalar mendapat aksi protes dari sekelompok warga setempat.

Puluhan warga Ko'mara menggelar aksi unjuk rasa menuntut perbaikan pembayaran permukiman warga yang terdampak lahan, Senin (7/10/2019) siang.

TERUNGKAP Kekasih Baru Tukul Arwana Setelah Tiga Tahun Menduda: Sang Kaka Sebut Sudah Kenal

Tira Persikabo Juara Liga 1 U16, Striker PSM Top Skor

BREAKING NEWS: Istri Wabup Bone jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Paud

Angela Lee Curhat Rebut Laki Orang Usai Terekam Lepas Tangan Raffi Suami Nagita Pegang Pinggangnya

KPU Selayar dan Pangkep Belum Teken NPHD, Mendagri Turun Tangan

Dua Pekan Pascakerusuhan, 729 Pengungsi Wamena Tiba di Lanud Sultan Hasanuddin

Dalam aksi unjuk rasa itu, para warga membakar kartu P22 atau yang populer disebut dengan Kartu Sapi.

Kartu sapi tersebut merupakan pembagian pasangan Syamsari Kitta - Haji De'de ketika meminta dukungan dalam Pilkada Takalar 2017 lalu.

"Kartu sapi ini kami bakar sebagai bentuk kekecewaan warga yang terkena dampak bendungan Pammukkulu," kata koordinator aksi, Asman.

Para warga merasa berjuang sendiri selama ini. Mereka menuntut hak pembayaran lahan dengan harga yang pantas.

"Kami meminta Bupati Takalar tidak sekadar menjadi penonton atas ketertindasan warga dan tidak menjadi duri dalam daging di Takalar," bebernya.

Dalam aksi ini, belasan Kartu P22 dibakar warga sembari membawa karton bertuliskan aspirasi kekecewaan.

Bunyinya "kami tidak butuh sapi. Kami butuh mata air, bukan air mata."

Awalnya warga berdemonstrasi menuntut pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memperbaiki rangkaian pembayaran lahan terdampak bendungan Pammukkulu.

Akan tetapi, para warga rupanya juga berunjuk rasa di depan kantor Bupati Takalar setelah aksi di beberapa titik di jantung kota Takalar.

Aksi unjuk rasa warga Ko'mara yang berujung pembakaran kartu sapi yang dibagikan pasangan Syamsari Kitta - Haji Dede
Aksi unjuk rasa warga Ko'mara yang berujung pembakaran kartu sapi yang dibagikan pasangan Syamsari Kitta - Haji Dede (Ari Maryadi/Tribungowa.com)

Diketahui Pemkab Takalar bersama Kementerian PUPR bakal membangun Bendungan Pamukkulu.

Pembangunan bendungan ini digagas untuk mengairi hampir semua wilayah persawahan di Takalar. Untuk merampungkan bendungan, Kementerian PUPR akan mengalokasikan anggaran senilai Rp1,7 triliun.

Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved