6 Hari Bertahan di Polda Sultra Demi Keadilan Randi-Yusuf, AMS Dapat Sumbangan Makanan dari Pemulung
Salah satu masa aksi Sudarton (22) mengatakan AMS tidak akan mundur hingga kasus penembakan dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Randy dan Yusuf
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Enam hari bertahan di depan Polda Sulawesi Tenggara (Kendari), Aliansi Mahasiswa Sedarah (AMS) terus konsisten dengan pergerakannya.
Tikar tipis bahkan spanduk aksi menjadi alas untuk tidur.
Ini Dua Impian Dekan Fakultas Teknik Unismuh Makassar
Kontigen Sulsel di Cabor Anggar Berlaga di Pra PON 2019, ini Jadwalnya
Aliansi Mahasiswa Sedarah Kekeh Bertahan Depan Polda Sultra, Tuntut Tuntaskan Kasus Randi dan Yusuf
Pengedar Sabu Diciduk di Wajo, Polisi Temukan 27 Saset Barang Bukti
Kecewa, Warga Komara Bakar Kartu Sapi Syamsari-Dede di Takalar
Sejumlah atribut aksi seperti kertas bertuliskan tuntutan dipajang di sekitar area aksi.
Diketahui sejak Rabu, (2/10/2019) para mahasiswa yang tergabung dari beberapa kampus di kota Kendari tersebut memilih untuk tetap bertahan.
Salah satu masa aksi Sudarton (22) mengatakan AMS tidak akan mundur hingga kasus penembakan dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Randy dan Yusuf di tuntaskan secepat mungkin.
"Kita menuntut keadilan yang seadil-adinya," jelasnya saat menghubungi Tribun Timur, Senin (7/10/2019).
Diceritakannya selama melakukan aksi diam di Polda Sultra, masyarakat sekitar ikut bersimpatik.
Mahasiswa Ilmu Politik UHO ini, mengatakan beberapa masyarakat singgah untuk memberikan makanan ataupun minuman.
"Awalnya kami kongsi-kongsi untuk konsumsi, tapi mungkin karena melihat aksi kami yang tak gentar ini ada juga masyarakat sekitar yang ikut membantu," jelasnya.
Fani sapaan akrab Sudarton menuturkan bahkan hingga ralut malam, warga sekitar selalu membawa makanan.
Bahkan diakuinya, salah seorang pemulung yang tidak diketahui namanya dengan suka rela membagikan sedikit makanannya untuk para massa aksi.
"Itu yang membuat kami tersentuh, seorang pemulung pun datang membawakan makanan untuk kami," katanya.

Ganti-Gantian
Menyadari bahwa profesi sebagai seorang mahasiswa sebagai hal utama, massa aksi yang tergabung dalam AMS tidak ingin mengabaikan proses perkuliahan.
Untuk mengatasi hal tersebut AMS yang berjumlah sekitar 20 orang ini secara berganti-gantian menduduki depan Polda Sultra.