Persijo Makan Mie Instan Sebelum Bertanding, Sekda; Dana Hibah Telah Diberikan ke KONI
Juga sudah dicairkan untuk tahap pertama senilai Rp 225 Juta, sementara untuk tahap duanya dalam proses.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Sudirman
TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Sekretaris daerah (Sekda) Jeneponto dr Syafruddin Nurdin mengatakan, dana hibah untuk KONI Jeneponto telah diberikan.
Juga sudah dicairkan untuk tahap pertama senilai Rp 225 Juta, sementara untuk tahap duanya dalam proses.
"Bantuan dana hibah pemerintah Jeneponto ke KONI untuk tahun 2019 sebesar Rp 450 juta," kata dr Syafruddin melalui pesan WhatsAppnya, Kamis (3/10/2019) siang.
Wali Kota Makassar Resmi Buka Phinisi Hospitality Fair 2019
VIDEO; Kisah Pilu Pengungsi Wamena Asal Takalar, Selamat Setelah 6 Jam Sembunyi di Kandang Babi
Maba Kalla Business School Dipersiapkan Hadapi Era Revolusi Industri 4.0
"Tahap 1 sudah dicairkan senilai Rp 225 juta, dan tahap 2 sedang dalam proses pencairan (SPM) senilai Rp 225 juta," tuturnya.
Plt Kadis Kesehatan Jeneponto itu menjelaskan, bantuan hibah yang diberikan ke KONI wujud kepedulian pemerintah.
Sehingga permasalah yang dialami Persijo Jeneponto yang ditangani PSSI bisa diatasi.
"Bantuan hibah ini sebagai wujud kepeduliaan pemerintah terhadap perkembangan olah raga di Jeneponto,"
"Khusus permasalahan Persijo seharusnya bisa ditangani via PSSI Jeneponto, melalui bantuan dana hibah tersebut," pungkasnya.
Sementara itu ketua 1 KONI Jeneponto yang juga anggota DPRD Awaluddin Sinring, mengaku pencairan dana hibah tahap pertama sudah habis.
"Seperti yang dikatakan tadi bahwa pencairan dana hibah tahap pertama sudah habis, dan kami tak tahu pasti kenapa ada kejadian seperti ini," kata Politis PAN itu.
Maba Kalla Business School Dipersiapkan Hadapi Era Revolusi Industri 4.0
Persijo Diterlantarkan di Pinrang, Begini Reaksi Legislator Gerindra Jeneponto
Sengketa Lahan PTPN XIV dan Warga Bikin Macet di Jl Poros Keera Wajo
"Seharusnya memang PSSI harus lebih aktif berkomunikasi dengan KONI, nanti PSSI membagi itu dana sesuai peruntukannya," pungkasnya.
Sebelumnya, pemain Persijo Jeneponto keluhkan minimnya perhatian pemerintah.
Hal tersebut diungkapkan Kapten Tim Mustari melalui pesan whatsappnya, mengataka teman-temannya hanya dibawa ke Pinrang lalu ditinggalkan.
Tak ada uang saku maupun tempat tinggal buat pemain yang disediakan.
Bahkan untuk sampai ke stadion para pemain harus naik mobil bak terbuka atau pick up.
"Ini kita ke Pinrang tidak ada pengurus dengan manajer yang ikut, baru tidak na kasiki uang makan, lalu kami mau makan apa?," katanya.
Mustari menambahkan awalnya mereka di janji oleh ketua Persijo Jeneponto Andi Sayyeb Mursalim untuk difasilitasi selama bertanding.
"Jadi susahki makan disini, padahal cerita sebelumnya mau difasilitasi jaki makan dengan tempat tinggal, Ini saja tinggal di rumah warga, untung pemilik rumah baikji jadi na kasih makanki," jelasnya.
Bahkan pemain Persija terpaksa makan mie instan untuk berlaga di Liga 3 Sulsel. (TribunJeneponto.com)
Laporan Wartawan TribunJeneponto.com @ikbalnurkarim
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: