LPG 3 Kg Kembali Langka di Kabupaten Wajo, Mahasiswa Protes
"Gas langka, ada gas, tapi sudah ada yang pesan, ini miris padahal Wajo sebagai penghasil gas tapi masyarakat kesulitan,"
Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan | Editor: Ansar
Rudi pun menyebutkan, terkait pangkalan yang menjual LPG 3 kg dengan harga Rp 16.000 per tabung masih mendapatkan kebijakan.
"Kalau jualnya 16 ribu itu masih bisa kita terima, karena sekarang koin 500 itu agak susah, kecuali kalau sudah di atas 16 ribu itu sudah di atas kewajaran," katanya.
Kelangkaan LPG 3 kg di Kabupaten Wajo bukanlah yang pertama di 2019 ini. Sebelumnya, awal tahun ini, gas melon tersebut langka dan membuat masyarakat menjerit.
Pada pertengahan tahun ini, LPG tersebut kembali langkah dan harga ecerannya pernha mencapai Rp 50.000/tabung.
Kini, awal Oktober 2019 tersebut, hal serupa kembali terjadi.
Ketua sementara DPRD Wajo, Andi Muhammad Alauddin Palaguna menyebutkan, seluruh aspirasi masyarakat akan ditampung dan akan dibahas setelah alat kelengkapan dewan terbentuk.
"Semua aspirasi hari ini kita akan tindaklanjuti jika sudah ada terbentuk komisi, dan Insya Allah mahasiswa pun akan diundang untuk membahas hal tersebut," katanya.
Diketahui, mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Wajo tak cuma menyoal pengoperasian minimarket berjaringan di Kabupaten Wajo.
Ada banyak masalah yang didera masyarakat da disoal oleh mahasiswa, seperti pelayanan PDAM yang tidak bagus.
Dana CSR sejumlah perusahaan yang tak transparan, izin minmarket berjaringan, serta pengoperasian rumah bernyanyi di Kabupaten Wajo. (TribunWajo.com)
Laporan wartawan Tribun Timur @dari_senja
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: