Dollah Mando Ingin Keluhan Petani Dicurahkan di Prosesi Adat Tudang Sippulung
Acara yang dilaksanakan oleh warga Amparita Lama itu dihadiri tokoh adat dari Addatuang Sidenreng, Pancaitana Bungawalie Andi Maisara Mahmud SL.
Penulis: Darullah | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-SIDRAP.COM, Bupati Sidrap, Dollah Mando menghadiri Pesta Panen Mappadendang di Lapangan Sepak Bola Andi Sulolipu, Kamis (3/10/2019).
Acara yang dilaksanakan oleh warga Amparita Lama itu dihadiri tokoh adat dari Addatuang Sidenreng, Pancaitana Bungawalie Andi Maisara Mahmud SL.
Wawancara Eksklusif Korban Selamat Rusuh Wamena, Begini Kisah Dewi Sembunyi di Kandang Ayam
VIDEO: Paripurna Penetapan Pimpinan Definitif DPRD Luwu Utara
Perempuan Sidrap Diharapkan Ikut Perangi Korupsi
Miris! Persijo Jeneponto Makan Indomie Sebelum Bertanding di Liga 3, Naik Mobil Pick Up ke Stadion
Pelaksanaan Lelang Manakarra Tower Mamuju Bakal Digelar Pekan Depan
Kemudian YPDB Pangerang La Wawo Daeng Mallongi, Nedy Achmad.
Turut hadir Sekretaris Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP2) Sidrap, Asri, Camat Tellu Limpoe, Andi Mauraga, Sekcam Tellu Limpoe, Andi Makkasau serta perwakilan Danramil dan Kapolsek Tellu Limpoe.
Dalam kegiatan itu, warga Amparita lama melakukan ritual adat sebelum turun sawah pada Musim Tanam Oktober-Maret.
Camat Tellu Limpoe, Andi Mauraga mengatakan, kegiatan tersebut merupakan adat istiadat masyarakat bugis, utamanya warga Amparita lama sebelum mereka turun ke sawah.
" Kegiatan ini rutin dilaksanakan sebelum turun ke sawah. Dan setelah itu juga akan dilanjutkan dengan tudang sipulung," ucapnya.
Sementara, Bupati Sidrap, Dollah Mando mengapresiasi acara yang dilakukan petani sebelum turun sawah.
Ia berharap agar apa yang menjadi keluhan para petani bisa disampaikan melalui pemerintah setempat ataupun di acara-acara seperti ini.
Ia selanjutnya mengungkap, pemerintah saat ini tengah menjalankan program selamatkan rawa, sejahterakan petani.

Program perbaikan saluran irigasi itu, sudah dikerjakan sepanjang 9,5 kilometer di wilayah Mojong, Watang Sidenreng 10 kilometer, dan dilanjutkan ke Kecamatan Watang Pulu.
"Mudah-mudahan ini bisa selesai secepatnya sehingga keluhan petani selama ini terkait air, sudah bisa teratasi secara berlahan-lahan," ucapnya.
Laporan wartawan TribunParepare.com, Darullah, @uull_darullah.
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: