Kepala SMKN 3 Makassar Tak Tahu Siswanya Ikut Demo
Kepala Sekolah SMKN 3, Farid A Massewali mengatakan, aksi dilakukan murid bermula dari isu beredar di media sosial.
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pihak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) N III Makassar sesalkan siswa yang ikut aksi demo.
Aksi itu terjadi beberapa waktu lalu yang mengakibatkan proses belajar mengajar cukup terganggu.
Pelajar Unjuk Rasa Tolak RUU, Begini Dampak dan Reaksi Kepala SMKN 3 Makassar
Persijo Diterlantarkan di Pinrang, Ketua HMI Jeneponto Sayangkan Sikap Pemda
H-9, Begini Kesibukan Para Peserta Menuju ORX VI 2019
Tiba di Lanud Sultan Hasanuddin, Begini Perlakuan Petugas Terhadap Pengungsi Wamena
Anggota Polisi Ditawari Jasa Esek-esek Saat Lakukan Razia di Eks Lokalisasi
Kepala Sekolah SMKN 3, Farid A Massewali mengatakan, aksi dilakukan murid bermula dari isu beredar di media sosial.
Isu tersebut tentang adanya aksi demonstrasi yang dilakukan murid SMK di Jakarta.
"Akhirnya ada ajakan di grup wa, sehingga mereka juga turun ke jalan. Kami sangat menyesalkan aksi dari para siswa itu," tegas Farid, Rabu (2/10/2019).
Pada saat pertama kali siswa turun aksi pada 26 September, Farid mengaku anak didiknya tak sampai di sekolah.
Melainkan berkumpul di satu titik untuk kemudian menuju ke Kantor DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Makassar.
" Sehingga kami dari pihak sekolah tidak tahu menahu mereka turun demo. Pada saat mereka ke DPRD pagi-pagi, mereka akhirnya diamankan polisi. Bukan ditangkap yah! diamankan. Perlu digaris bawahi," ucapnya.
Dari Polda Sulsel kata Farid, kemudian memberikan pembinaan terhadap murid yang diamankan.
Bersamaan dengan itu, seluruh orang tua siswa turut dipanggil untuk melihat anaknya yang diamankan.
Terkait ikut sertanya murid SMK N III Makassar demo, Farid berujar belum memberikan sanksi.
Namun ia berharap seluruh kalangan bisa mencegah kejadian tersebut kembali terjadi.
Diantaranya peran orang tua sangat penting dalam mendidik anaknya di rumah.

Kemudian dari pihak sekolah, pihaknya juga telah mengimbau guru agar turut andil bagian memberi nasehat kepada siswa.
"Tugas kami mendidik di sekolah. Tapi kalau di luar sekolah, kami cukup sulit. Makanya, orang tua juga perlu antisipasi hal ini. Tapi hanya hari itu saja siswa kami turun, selebihnya tidak ada lagi," imbuhnya.
Namun atas aksi demo ini, Farid mengaku sedikit terganggu dengan beberapa mitra di industri.