Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Citizen Report

Mari ke Gusung Tallang Lihat Warga Makassar Bahagia

SUASANA ceria yang menggambarkan suasana hati yang senang dan bahagia tergambar dengan jelas oleh para pengunjung

Editor: Edi Sumardi
HANDOVER
Misbahuddin Hadjdjini (kiri) 

Pulau ini dulunya adalah sebuah tanggul yang memanjang dari utara ke selatan sepanjang 1,2 km yang berfungsi untuk meredam ombak yang masuk ke areal pelabuhan Makassar.

Misbahuddin Hadjdjini
Misbahuddin Hadjdjini dkk (HANDOVER)

Namun, karena proses sendimentasi yang terjadi secara terus-menerus dan sudah berlansung lama, sehingga di bagian sisi utara tanggul terjadi penumpukan pasir putih yang lama kelamaan semakin membesar dan melebar sehingga membentuk lah pulau.

Di awal terbentukya, pulau ini tandus dan tidak berpenghuni.

Akan tetapi, karena semakin banyaknya pengunjung yang datang untuk berekreasi, sehingga sebagia-masyarakat sekitar pulau tersebut memanfaatkan untuk membangun pendopo sebagai tempat untuk beristrahat atau tempat menyimpan pakaian.

Misbahuddin Hadjdjini
Misbahuddin Hadjdjini dkk (HANDOVER)

Sebenarnya, kegiatan utama para

Pengunjung adalah berendam air laut sebagai salah satu terapi kesehatan. Konon, berbagai penyakit yang bisa disembuhkan dengan berendam secara rutim di air laut.

Mulai dari insomnia, asam urat, bronchitis, hingga saraf terjepit.

Lalu siapa-siapa mereka yang selalu mengunjungi pulau ini?

Mereka dari berbagai kalangan.

Mereka juga membentuk kelompok-kelompok untuk sekadar bersama-sama bercanda

Sambil melakukan aktivitas rekreasi tersebut.

Sebut saja, pengusaha nasional HM Aksa Mahmud. Pendiri Bosowa Group ini, vara biasa menyempatkan diri ke pulau ini jika ada waktu senggang saat ke Makassar.

Beberapa politisi, pengusaha, dosen, warga makassar dari kalangan Tionghoa, dan para guru besar khususnya dari Universitas Hasanuddin sangat mudah ditemui di tempat ini.

Salah satunya ada Prof drg Mansyur Natsir PhD Guru besar Fakultas Kedokteran Gigi Unhas ini hampir setiap hari ada di pulau ini.

Mereka berbaur dengan rekan-rekan "sehobi" yang biasanya datang setelah sholat Subuh.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved