Tribun Wiki
Sejarah Hari Ini: Kisah Tewasnya Teroris Noordin M Top, 17 September 2009, Ditembak di Solo
Ia dinyatakan tewas dalam penggerebekan yang dilakukan oleh Densus 88 di Solo, Jawa Tengah pada 17 September 2009.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
Sekitar pukul 00.30, Kamis (17/9/2019) dini hari, lampu di kampung tersebut dipadamkan.
Suara tembakan terus belanjut dan frekuensinya semakin sering mulai pukul 00.00 WIB hingga reda pukul 01.10 WIB.
Pukul 02.00 WIB, mobil pemadam kebakaran masuk ke kampung dan mendekati lokasi.
Saat itu, masyarakat hanya boleh mendekat di jarak 500 meter dari tempat pengepungan.
Pukul 02.30 WIB, mobil jenazah Kepolisian Daerah Jawa Tengah, ambulans Poltabes Surakarta, dan mobil unit identifikasi tempat kejadian perkara Poltabes Surakarta mendekati lokasi kejadian.
Rentetan tembakan kembali terjadi pukul 02.45 WIB dan berakhir pukul 06.00 WIB.
Polisi kemudian menyisir masuk ke dalam rumah tersebut dan sesampainya di kamar mandi, polisi menemukan empat jenazah.
Keempat jenazah tersebut adalah Noordin M Top, Ario Sudarso, Urwah, dan Susilo.
Sementara Putri Munawaroh, istri Susilo dalam keadaan hidup ditindih dan direngkuh Susilo.
Saat penggerebekan itu polisi menemukan sebuah tas ransel hitam milik Noordin M Top.
Profil Noordin M Top
Noordin Mohammad Top lahir di Johor, pada 11 Agustus 1968 dan merupakan warga negara Malaysia yang menyelundup masuk ke Indonesia melalui Riau pada awal 2002.
Noordin diketahui pernah aktif di Pondok Pesantren Luqmanul Hakiem yang berafiliasi pada jaringan Jemaah Islamiyah sejak 1995 dan pernah menjabat sebagai kepala sekolah disana.
Noordin M top merupakan jebolan Universiti Teknologi Malaysia dan merupakan seorang ahli dalam merakit bom.
Di Malaysia, Noordin diketahui meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.