Pegiat Sosial Desak Basli Ali Siapkan Fasilitas Kesehatan di Wilayah Kepulauan Selayar
Tetapi juga yang paling penting adalah kapasitas dan kapabilitas pemimpin tersebut, harus mumpuni agar semua lapisan masyarakat mampu merasakan kebija
Penulis: Nurwahidah | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNSELAYAR.COM, BENTENG-Salah seorang warga Kabupaten Kepulauan Selayar yang juga pegiat sosial bernama Wawan Kurniawan mengkritik kepemimpinan, Bupati Selayar Muh Basli Ali dan wakil Bupati Zainuddin (BAZ) yang akan berakhir tahun depan.
Menurutnya sangat jauh daripada harapan seluruh masyarakat di Selayar sebelumnya khususnya yang ada di kepuluan.
Ini Keutamaan dan Manfaat Puasa Senin Kamis, Lengkap dengan Bacaan Niat Beserta Artinya
Serupa dengan Kasus Aulia Kesuma,Nenek Iyah Tewas dengan Tragis,Dibunuh Lalu Jasadnya Dibakar Pelaku
Kagum Saksikan Pementasan Drama Tari IPMAPI, Ini Janji Pemkab Pinrang
Bukan Akting, Raffi Ahmad Ternyata Benar-benar Marah kepada Lucinta Luna, ini Buktinya
Tol Udara Bakal Dimulai Januari 2020, Harga Tiket Makassar-Jakarta Lebih Murah
" Dari fenomena kepemimpinan BAZ ini saya menilai bahwa untuk menjadi seorang pemimpin tentunya bukan hanya dari segi kemauan saja,
yang menjadi modal utama membangun sebuah daerah," katanya.
Tetapi juga yang paling penting adalah kapasitas dan kapabilitas pemimpin tersebut, harus mumpuni agar semua lapisan masyarakat mampu merasakan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat itu sendiri.
Pasalnya, ketika kita ingin berbesar hati dan objektif melihat kondisi masyarakat Selayar, pada umumnya sampai hari ini adalah belum tercapainya sebuah keadilan, sebut saja dari segi pembangunan infrastruktur kesehatan, pendidikan, jalan dan lain-lain.
"Jadi saya bahas infrastruktur kesehatan, baru-baru ini kita sama-sama terpukul akibat sebuah peristiwa saudara kita yang berada di wilayah terluar Selayar yaitu Kecamatan Passilambena Desa Pulo Madu,"jelasnya.
Hal itu dikeranakan fasilitas kesehatan yang tidak memadai di desa tersebut sehingga salah satu ibu hamil kehilangan, bayinya yakni meninggal dalam kandungan dikarenakan penanganan yang terlambat.
Apalagi perjalanan dari Kecamatan Passilambena ke Kota Benteng Selayar sebagai pusat Kabupaten Kota Selayar memerlukan waktu tempuh sekitar 20 jam.
Tentunya waktu yang cukup lama ini sangat tidak mungkin kita tempuh di saat-saat yang darurat seperti peristiwa persalinan ibu hamil.
"Olehnya itu dibutuhkan pemerataan pembangunan fasilitas kesehatan yang memadai di semua wilayah kabupaten Selayar paling tidak di setiap ibu kota kecamatan,"tuturnya.

Masih sangat banyak ketimpangan sosial di Selayar, kata dia, sangat panjang ketika mau diuraikan satu persatu.
Selain itu ketimpangan pembangunan betul-betul terjadi akhir-akhir ini ketika pemerintah menggenjot pembangunan tempat wisata, di daratan Selayar yang tentunya mengakibatkan ekonomi hanya berpusat di daratan saja.
"Sementara potensi lokasi wisata di lima kecamatan Pulo juga banyak perlu dikembangkan guna peningkatan perekonomian yang merata. Kalau saya persentasekan mungkin hanya beberapa persen yang baru berjalan pelaksanaannya dari kontrak politik BAZ, "katanya.
Adanya kontrak politik bermaterai notaris yang di janjikan oleh BAZ kepada masyarakat Selayar, faktanya masih ada yang tidak terealisasi sehingga belum bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Salah satunya yang tidak terealisasi yaitu menyangga harga komoditas andalan seperti kopra, pala, jambu mente dan lain- lain.