Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

Masker N95 Penting untuk Kesehatan Pernafasan Saat Polusi atau Sakit, Ini Penjelasan dan Kegunaan

Tak hanya untuk menangkal polusi udara, masker jenis ini cocok untuk menangkal virus

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
handover
masker n95 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Sumatera dan Kalimantan sedang mengalami kondisi yang mengkhawatirkan.

Pasalnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) melanda sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan sejak beberapa hari terakhir.

Bahkan yang terkena paling parah terkena kabut asap adalah Riau khususnya Kota Pekanbaru, Palembang, dan Dumai.

Masyarakat diimbau agar selalu waspada terhadap dampak yang ditimbulkan.

Dilansir dari Tribunnews, untuk mengantisipasi dampak kabut asap tersebut, Pemerintah Provinsi Riau bersama jajaran lintas sektoral telah membuat kesepakatan tentang acuan sebagai pedoman bersama.

Hal itu disebutkan Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Riau dr Yohanes saat dihubungi Kompas.com melalui sambung telepon, Kamis (12/9/2019).

"Kita sudah membuat kesepakatan bersama tentang acuan penanganan dampak perubahan kualitas udara akibat kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau," kata Yohanes.

Sementara itu diberitakan Banjarmasin Post, Jumat (13/9/2019), kabut masih menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Kondisi udara yang tercemar asap dampak kebakaran lahan sesuai dengan papan indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Bundaran Besar Palangkaraya menunjukkan status tidak sehat.

Dikabarkan pula salah satu masker yang dapat menutup area penciuman dari asap yakni masker N95.

Masker tersebut menjadi trending topik google, Jumat (13/9/2019).

Apa itu Masker N95?

Dilansir dari Tribun Jambi, Masker N95 adalah masker yang mampu menyaring 95 persen partikel udara dan digunakan ketika kualitas udara berada di atas 300 pollutant standards index (PSI).

Masker ini memang cocok untuk membantu warga yang terdampak musibah kabut asap dengan kualitas udara yang sangat berbahaya yang diakibatkan kabut asap.

Kabut asap yang menyelimuti udara dan menyesakkan pernafasan warga belum juga berakhir.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved