Imigrasi Mamuju Periksa Kapal Asing Tujuan Lombok, Mamuju, Maratua dan Toli-toli
Operasi gabungan tersebut dengan menggunakan sea reader milik Lanal Mamuju tersebut dan melakukan pengecekan dan pengamanan terhadap 4 kapal Yacht ber
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU,- Tim Pengawasan Orang Asing (Pora) Imigrasi Mamuju, bekerjasama dengan Pangkalan TNI AL (Lanal) Mamuju melakukan operasi gabungan di perairan pantai Manakarra, Mamuju, Kamis, (12/9).
Operasi gabungan tersebut dengan menggunakan sea reader milik Lanal Mamuju tersebut dan melakukan pengecekan dan pengamanan terhadap 4 kapal Yacht berbendera asing yang berlabuh di depan pantai Manakarra.
UKM LDK Al Jami UIN Alauddin Bakal Gelar Seminar Alquran Nasional, Ini Jadwalnya
Milad ke-XI, Matrix Study Club Gelar Sejumlah Kegiatan
Nyaris Dihakimi Warga, Pencuri Kotak Amal di Jeneponto Ditangkap Polisi
Lowongan Kerja Jadi Dosen Tetap, UGM Sediakan Kuota 246 Orang, UMI Makassar Buka Formasi di 19 Prodi
NasDem Isyaratkan Tak Buka Penjaringan Cabup di Maros, Ini Alasannya
Berikut keempat kapal Yacht berbendera asing tersebut; Kapal Yacht EN Dian GT 29 berbendera Singapura, kapal Yacht SV Temptres of Down GT 20 berbendera Inggris, Kapal Yacht SV Javerne GT 7.8 berbendera Switzerland, dan Kapal Yacht SV Mai Tai GT 12 berbendera New Zealand.
Keempat kapal itu masing-masing ditumpangi dua crew awak kapal dari pelabuhan Nunukan, namun dengan tujuan yang berbeda, diantaranya Lombok, Mamuju, Maratua dan Toli-toli, sesuai dengan Clearance SPB.
Dari hasil pemeriksaan, keempat kapal Yatch tersebut tidak ditemukan kesalahan. dokumen lengkap dan masih berlaku. Visa yang digunakan adalah sosial budaya dan wisata.
"Saat dilakukan pemeriksaan, mereka menjelaskan bahwa keberadaan mereka di Mamuju, dikarenakan kebutuhan bahan bakar serta membeli kebutuhan logistis yang mulai menipis. Dan rencananya, mereka akan berada di Mamuju 3 sampai 4 hari kedepan", kata Kasi Inteldakim Imigrasi Mamuju, Andi Zulfikar Rasdin.

Ia juga menjelaskan bahwa, pengawasan orang asing dari pihak Imigrasi perlu dilakukan. Baik dari segi kelengkapan dokumen, serta mengantisipasi apabila crew kapal turun ke darat, agar tidak melakukan kegiatan lainnya yang dapat merugikan.
"Apabila dalam waktu 3 hari ke depan, kapal Yacht tersebut tidak berangkat ketujuannnya masing -masing, maka perlu dilakukan patroli dan penyelidikan mendalam terkait keberadaan kapal Yacht tersebut di Mamuju", tegas Andi Zulfikar. (*)
Bayi Kembar di Botteng Mamuju Derita Gizi Buruk
Fauzan dan Fauzin bayi kembar di Desa Botteng, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulbar, menderi gizi buruk.
Dua bayi kembar yang baru berumur 3 bulan itu, merupakan anak dari pasangan suami istri, Ahmad dan Suryani.
Andi Achmad Aflus Mapparessa Resmi Jabat Karaeng Turikale Maros
Diciduk Tim Cyber Polda Sulsel, Ini Alasan Agus ST Usir Mahasiswa Papua di Twitter
Tak Ada Bangku, Murid SD 44 Bantaulu Jeneponto Belajar Melantai Beralaskan Paving Block
Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu Kisahku Brisia Jodie Lengkap Cara Download/Unduh MP3/MP4
Polisi Tetapkan Penganiaya Guru SD Gowa Tersangka
Kondosi Fauzan dan Fauzin sangat memprihatinkan, namun karena keterbatasan ekonomi keluarga, kedua orang tua bayi tersebut hanya bisa sabar melihat buah hatinya.
Orang tua bayi kembar yang baru saja berdomisili di Dusun Ganno, Desa Bottenh, juga rupanya tak memiliki fasilitas jaminan sosial BPJS kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Drg.Firmon bereaksi cepat memantau langsung kondisi bayi tersebut setelah mendapat informasi dari atasannya.
Sebagai langkah awal Fauzan dan Fauzin, akan segera mendapat perawatan dari Dokter spesialis, selanjunya akan dilakukan pemantauan perkembangannya oleh petugas kesehatan.